Ini Hasil Pemeriksaan Luar Jenazah Gede Pasek

Pemeriksaan luar (PL) terhadap korban pengeroyokan di Bangli, Gede Pasek (34), Kamis (7/4/2016) kemarin, sudah selesai dilakukan pihak RSUP Sanglah

Tribun Bali/I Dewa Made Satya Parama
Keluarga Gede Pasek saat menangisi kepergiannya di IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (7/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra

TRIBUN-BALI.COM  DENPASAR - Pemeriksaan luar (PL) terhadap korban pengeroyokan di Bangli, Gede Pasek (34), Kamis (7/4/2016) kemarin, sudah selesai dilakukan pihak RSUP Sanglah, Denpasar, Bali. 

Dari hasil PL, terungkap bahwa Gede Pasek yang menghembuskan nafas terakhir di instalasi gawat darurat setelah dibawa dari Bangli mengalami sejumlah luka akibat tebasan dan pukulan benda tumpul pada bagian kepala. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr.Ida Bagus Putu Alit, dalam keterangan resminya, Jumat (8/4/2016).

Dokter Alit mengatakan luka paling fatal adalah bergesernya otak akibat pukulan benda tumpul. 

"Ada luka terbuka dan lecet pada dahi. Luka terbuka pada lengan kiri atas, luka tusuk dada kiri. Yang paling fatal itu adalah luka bekas kekerasan dengan menggunakan benda tumpul pads kepala korban yang mengakibatkan otak besar bergeser (herniasi)," jelasnya. 

Hingga Jumat (8/4/2016) siang, belum dapat diketahui secara pasti apakah jenazah korban sudah dibawa kembali ke Bangli atau belum.

Pihak RSUP Sanglah belum dapat dikonfirmasi perihal ini.

Sementara dari pantauan Tribun Bali, keluarga korban tidak tampak di sekitar Instalasi Forensik RSUP Sanglah

Diberitakan sebelumnya, isak tangis keluarga pecah saat mengetahui Gede Pasek (34) menghembuskan nafas terakhir di Ruang IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (7/4/2016).

Sebelumnya, pria asal Banjar Ulundanu, Desa Songan, Bangli, ini mengalami luka tebas di leher kiri.

Pasek menjadi korban penganiayaan di Songan A, Bangli, oleh seorang pengendara sepeda motor yang jatuh di depannya.

Informasi yang dihimpun Tribun Bali menyebutkan, Pasek dianiaya karena sempat menertawai seorang pengendara sepeda motor yang jatuh di depannya.

Tak terima ditertawai, pengendara motor naik pitam, mengambil benda tajam, lalu menganiayanya.

Pasek pun bersimbah darah. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka tebasan.

Warga sekitar melarikan korban ke RSU Bangli untuk dirawat.

Sesaat kemudian, Pasek dirujuk ke RSUP Sanglah.

Dalam perjalanan dari Bangli ke IGD RSUP Sanglah, kesadaran korban menurun drastis.

Sesampainya di IGD, nyawa Pasek tak terselamatkan.

Pukul 19.05 Wita, Pasek menghembuskan nafas terakhir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved