ORI Curigai Kelebihan Murid SMAN 1 Denpasar

Kalau memang prestasi empat anak itu masih kalah dengan para siswa lainnya yang sudah diterima lewat jalur prestasi kala itu, maka wajar empat anak

Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Cisilia Agustina S
Suasana pelaksanaan MPLS hari pertama di SMAN 1 Denpasar, Senin (11/7/2016). ORI Bali curigai kelebihan murid di SMAN 1 Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Empat orang yang sebelumnya tak lolos Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2016 di SMAN 1 Denpasar lewat jalur prestasi, ternyata telah jadi siswa di sekolah tersebut.

Bahkan, mereka telah mengikuti proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari kedua, Selasa (12/7/2016).

Sebelumnya, para wali empat siswa itu melakukan pengaduan ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali pada 28 Juni 2016.

Saat itu, mereka protes dan mengungkapkan empat anak mereka memiliki prestasi di suatu bidang olahraga, namun tidak diterima lewat jalur prestasi di SMAN 1 Denpasar.

Namun, kemudian diketahui bahwa keempatnya sudah tercantum sebagai siswa SMAN 1 Denpasar, salah-satu SMA favorit di ibukota Provinsi Bali.

Dhuha F. Mubarok, asisten ORI Bali, membenarkan bahwa ada laporan dari para wali empat siswa tersebut ke kantor ORI Bali pada 28 Juni lalu.

Laporannya tentang ketidaklolosan empat anak itu ke SMAN 1 lewat jalur prestasi.

Padahal, mereka mengaku memiliki prestasi di bidang olahraga bahkan di tingkat internasional.

ORI menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan klarifikasi ke pihak SMAN 1 Denpasar pada 30 Juni 2016 pagi.

Namun, pada 30 Juni sore, pengaduan kepada ORI dicabut oleh para wali empat siswa itu.

Alasan mereka, SMAN 1 Denpasar akhirnya memutuskan menerima empat anak itu.

Dikatakan Nanang (panggilan Dhuha F. Mbarok), dalam klarifikasi ke SMAN 1 waktu itu, ORI meminta agar piagam penghargaan dari seluruh siswa yang sudah diterima lewat jalur prestasi dicek ulang, dan dibandingkan dengan piagam penghargaan empat anak itu.

Kalau memang prestasi empat anak itu masih kalah dengan para siswa lainnya yang sudah diterima lewat jalur prestasi kala itu, maka wajar empat anak itu tidak lolos.

“Intinya, kami minta semua dikembalikan ke aturan penerimaan siswa lewat jalur prestasi. Ternyata, pagi kami lakukan klarifikasi ke sekolah, sore hari pengaduan ke ORI dicabut oleh para wali siswa. Ketika kami tanya bagaimana prosesnya sehingga berubah menjadi bisa diterima, mereka hanya menjawab pokoknya anak-anaknya sudah diterima. Ini menjadi pertanyaan bagi kami, karena sekolah juga tidak memberikan penjelasan,” jelas Nanang, Selasa (12/7/2016).

Walaupun pencabutan pengaduan adalah hak pengadu, namun menurut Nanang, semestinya ada penjelasan dan laporan dari pihak sekolah bagaimana proses empat anak itu tiba-tiba berubah menjadi bisa diterima di SMAN 1 Denpasar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved