Ake Buleleng Rilis Album Perdana ‘Yuk Ke Buleleng’

Meskipun banyak yang menganggap Ake adalah bahasa Bali kasar yang berarti "Saya", tetapi itu justru menjadi simbol keakraban.

Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Lugas Wicaksono
Grup band Ake Buleleng merilis album perdana berjudul Yuk ke Buleleng di Demores Rumah Musik, Jalan Pantai Penimbangan, Singaraja, Bali, Rabu (11/1/2017). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Grup band Ake Buleleng merilis album perdana berjudul Yuk ke Buleleng di Demores Rumah Musik, Jalan Pantai Penimbangan, Singaraja, Bali, Rabu (11/1/2016).

Album ini berisikan 10 lagu dengan dikemas dalam flashdisk 4GB.

Kesepuluh lagu tersebut di antaranya Ake Buleleng, Flashback, Ilmupadi, Sahabatku Made, Yuk ke Buleleng, Melajah Sabar, Rahajeng Galungan lan Kuningan, Bli Muani Sujati, Sing Peduli dan Megoak-goakan.

Sementara band ini sendiri resmi terbentuk 30 Maret 2016 lalu dengan personil Budi Kurniawan (drum), Ngurah Noky (bass), Gede Kurniawan (gitar), Yoga (vokal), Andik (vokal), Agus Jrink (vokal) dan Pande Unyil (vokal).

Gede Kurniawan mengatakan, Ake Buleleng berasal dari bahasa Bali dengan karakter Buleleng yang cenderung lebih kasar dibandingkan bahasa daerah Bali lainnya.

Bahasa Buleleng ini juga banyak menjadi lirik kesepuluh lagu dalam album perdana ini.

Meskipun banyak yang menganggap Ake adalah bahasa Bali kasar yang berarti Saya, tetapi itu justru menjadi simbol keakraban.

“Dengan bahasa Bali keseharian, lugas, tegas, mungkin sedikit kasar namun itulah bahasa persahabatan yang bagi kami adalah hal positif yang perlu dipertahankan. Di samping juga mengangkat tema sosial, tradisi maupun cinta,” ujarnya.

Menurut dia, lagu yang bernuansa Buleleng dapat didengar dalam lagi Sing Peduli yang bahasanya sangat Buleleng dengan kekasarannya.

Di samping itu, lagu bertema tradisi Buleleng ada pada lagu Megoak-goakan yang merupakan permainan tarian yang mulai dimainkan sejak zaman Kerajaan Buleleng oleh Panji Sakti dan telah menjadi tradisi Buleleng.

Sementara lagu Yuk ke Buleleng memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Buleleng.

“Di album yang berisi 10 lagu ini mewakili Ake Buleleng memperkenalkan jati diri yang dalam lagunya ada lirik tema yang kental akan nuansa Buleleng, seperti ada di satu lagu Megoak-goakan kami ambil dari tradisi asli Buleleng. Lagu Yuk Buleleng sebagai judul album juga, ada kita memperkenalkan destinasi wisata di Buleleng,” katanya.

Dalam album yang dikemas format falshdisk 4GB ini juga berisi galeri foto dan video selama mereka konser.

Format flashdisk ini dipilih karena sesuai dengan kekinian dan lebih praktis dibandingkan format CD.

“Semoga album kita ini bisa diterima di masyarakat,” tambah Ade.

Sementara aliran musik yang dipilih grup band ini adalah pop modern ditambah musik tradisi.

Setelah ini mereka akan membuat video klip untuk 10 lagunya.

“Kita kedepan masih menggarap video klip Yuk ke Buleleng dan Ake Buleleng yang sejauh ini masih tertunda, karena kita masih persiapan rilis album perdana,” pungkas Jrink. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved