Gunung Agung Terkini
Gempa Terbesar Sejak Status Awas Sambut Presiden Jokowi, Asap yang Menyembul Lebih Tebal
Gempa yang berpusat di Barat Laut Karangasem ini pun menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke posko-posko pengungsi Gunung Agung.
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Gempa berkekuatan 4,2 skala ricther terjadi pada Selasa (26/9/2017) pukul 16.27 Wita.
Gempa yang berpusat di Barat Laut Karangasem ini pun menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke posko-posko pengungsi Gunung Agung.
Baca: BREAKING NEWS: Pos Pantau Gunung Agung Berguncang, Gempa 4,3 SR Terasa Hingga Denpasar
Kepala PVMBG Kementrian ESDM, Kasbani, menyatakan ini merupakan gempa terbesar sejak status Gunung Agung ditetapkan Level IV atau Awas pada 22 September 2017.
Baca: LIVE VIDEO Seperti Ini Kondisi Puncak Gunung Agung Dari Desa Purwaayu, Karangasem
Baca: Status VONA Oranye, Peringatan Untuk Penerbangan Saat Lewati Gunung Agung, Bisa Meletus Kapanpun
Getaran gempa ini pun turut dirasakan rombongan Presiden Jokowi.
"Gempa yang terjadi pukul 16.27 Wita adalah gempa tektonik lokal, dan sangat terasa getarannya di Pos Pengamatan Gunungapi Agung. Besaran gempa dari laporan yang saya terima 4,2 skala richter, dan ini merupakan gempa tektonik lokal yang terbesar selama ini," terang Kasbani ditemui di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem, kemarin.

Getaran gempa tak hanya dirasakan di wilayah Karangasem dan Klungkung, tapi juga sampai Gianyar dan Denpasar.
"Saya kira tadi kepala saya yang oleng. Ternyata gempa," ujar seorang warga Denpasar, Eka, yang saat itu berada di lantai dua sebuah hotel di Jl Teuku Umar, Denpasar.
Dari data kegempaan tercatat sejak pukul 00.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita telah terjadi 12 kali gempa vulkanik lokal.
Namun dari 12 gempa tersebut hanya empat gempa yang terasa.
"Jumlahnya cukup banyak ada sekitar 12 kali gempa tektonik lokal, tapi yang terasa hanya empat kali terhitung dari jam 00.00 sampai siang ini," papar Kasbani.
Dikatakannya, besar getaran gempa yang mencapai 4,2 skala ricther itu kemungkinan aktivitas magma di perut Gunung Agung mendorong ke atas permukaan.
"Mungkin karena aktivitas magma di perut gunung mendobrak formasi batuan di atasnya. Tapi ini yang terbesar getarannya dibandingkan gempa tektonik sebelum-sebelumnya," ucapnya.
Kemarin, kata Kasbani, Gunung Agung juga kembali mengeluarkan asap putih.
Namun kali ini asap yang menyembul dari puncak Gunung Agung lebih tebal dari sebelumnya.
Dari beberapa laporan pantuan asap putih memang terlihat menyembul.
Sembulan ketinggian asap pun mencapai 200 meter dari puncak Gunung Agung.
"Itu uap air dari asal solfatara. Menyembul ketinggian 200 meter. Namun dibanding sebelumnya, asap yang sekarang lebih tebal," jelasnya.
Terpantau di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang Karangasem, sembulan asap baru terlihat saat awan mendung serta kabut yang menyelimuti puncak gunung menghilang. (*)