Bali United

Comvalius Telah Curiga Ada ‘Permainan’ Sejak Dua Laga Ini, Lelah dengan Liga Indonesia

Striker asing Bali United Sylvano Comvalius, menyatakan lelah melihat banyak aturan yang diberlakukan penyelenggara Liga I Indonesia

Penulis: Marianus Seran | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Rizal Fanany
Striker maut Bali United Sylvano Comvalius melakukan selebrasi dengan memakai topeng sebagai perayaan Hari Hellowen di Stadion Dipta, Gianyar, Senin (30/10/2017). Comvalius cetak dua gol untuk kemenangan Bali United sekaligus membuat dirinya memecahkan rekor top skor Peri Sandria. 

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA- PT Liga Indonesia dan Federasi sepakbola Indonesia PSSI membuat pemain asing Bali United lelah memikirkan apa yang mereka ciptakan. 

Striker asing Bali United Sylvano Comvalius, menyatakan lelah melihat banyak aturan yang diberlakukan penyelenggara Liga I Indonesia. 

"Ya, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi. Saat ini saya sangat lelah memikirkan apa yang terjadi saat ini (Liga I Indonesia),” kata Comvalius saat dikonfirmasi Tribun Bali, Rabu (8/11/2017).

Baca: Kecewa Keputusan Komdis PSSI, Hasim Kipuw: Hai Anakku, Nanti Jangan jadi Pemain Sepak Bola ya

Comvalius menjelaskan, sejak awal musim, banyak perubahan terkait role atau aturan Liga I Indonesia. 

"Tidak tahu apa yang terjadi di sini. Mulai dari perubahan aturan under 23. Dan kembali memulai putaran kedua dengan aturan itu dihapus kembali. Dan kembali membuat aturan baru terkait Marque player. Setiap saat aturan berubah," tegas Comvalius dengan nada kecewa.

Baca: Bali United Dibanjiri Dukungan dari Suporter Lain, ‘Menang dengan Perjuangan Lebih Mulia’

Ia menuding ada ‘permainan’ saat Bali United lawan Bhayangkara FC beberapa waktu lalu, baik yang berlangsung di kandang dan tandang. 

"Dan saat lawan Bhayangkara ada empat pemain penting Bali United harus memperkuat Timnas Indonesia. Kami lelah dengan regulasi yang berubah setiap saat,"  ujarnya.

Begitu mendengar keputusan  Komisi Displin PSSI yang memenangkan Bhayangkara FC atas Mitra Kukar, Comvalius telah menyesalkan keputusan itu.

Komdis melaluli surat no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 5 November 2017 menyatakan Bhayangkara FC menang atas Mitra Kukar dengan skor 3-0.

Pertandingan tersebut awalnya berakhir imbang 1-1.

Namun, Mitra Kukar dinilai melakukan pelanggaran karena memainkan Mohamed Sissoko saat melawan Bhayangkara FC.

Gelandang asal Mali tersebut seharusnya tidak boleh bermain karena Sissoko mendapatkan kartu merah saat melawan  Borneo FC dalam pekan ke-31 Liga 1 2017 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Senin (23/10/2017).

Keputusan itu berdasar dari putusan Komdis dalam surat no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 28 Oktober 2017.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved