Gunung Agung Terkini
Kisah Fotografer dan Turis Berburu Hal Langka Ini di Bali, Perlukah Promosi Wisata Gunung Agung?
“Ini sangat menarik, kita tidak pernah tahu kapan lagi akan menyaksikan peristiwa semegah ini,” Kata Angus bersemangat.
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Tanah belum lagi terang ketika kami mulai keluar dari penginapan.
“Kita harus berangkat pagi kalau mau dapat foto Gunung Agung yang bagus.” Kata Andri Cipto Utomo (36), seorang fotografer di kantor kami.
Berburu foto Gunung Agung memang bukan perkara yang mudah.
Jika tidak malam, dini hari, atau pagi sekali, maka cuaca di Karangasem, Bali, memang sedang sendu.
Siang sedikit hujan turun, tirainya menutupi pemandangan ke gunung.
Terkadang, awan akan berkolaborasi dengan abu yang keluar dari kepundan gunung dan menutup pandangan mata ke puncak gunung.
Di Rabu (29/11/2017) pagi itu, kami menuju Amed.
Sebuah daerah di arah Timur Laut dari Gunung Agung.
Dari sini, memang puncak gunung terlihat jelas.
Beberapa fotografer profesional menjadikan Amed sebagai basis pengambilan foto-foto memesona keindahan dan kemegahan gunung.
Setelah berputar-putar di Amed, kami kurang puas.
Kendati puncak gunung terlihat jelas, namun banyak kabel yang melintang mengganggu sudut pengambilan foto.
Akhirnya, kami pun bergeser sedikit ke Desa Datah di Kecamatan Abang.
Daerah ini lokasinya sekitar 3 kilometer dari Amed.
Di sini, puncak Gunung Agung dan kepundannya yang mengepulkan uap putih dan abu kelabu terlihat jauh lebih jelas.
