Ibunda Luh Devi Cahyani Bermimpi Mebakti di Tempat ini Sebelum Anaknya Tewas

Dua orang korban masing-masing bernama Kadek Dwi Asmarani (16) bersama rekannya Luh Devi Cahyani (17)

Istimewa
Petugas BPBD Buleleng bersama dengan Kelompok Darwis Desa Sambangan saat mengevakuasi jenazah salah satu korban yang merupakan siswi SMK Kesehatan Widarba, Singaraja. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ratu Ayu Astri Desiani 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA-  Dua orang siswi SMK Kesehatan Widharba Singaraja tewas tenggelam di Air Terjun Tembol Barak, Gang Cengkih, Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Senin (11/12/2017).

Dua orang korban masing-masing bernama Kadek Dwi Asmarani (16) bersama rekannya Luh Devi Cahyani (17).

Baca: 8 Fakta Pilu 2 Siswi SMK Tewas di Air Terjun Tembol Barak Buleleng, No 7 Nahas Jelang Ultah

Kedua siswi malang tersebut diperkirakan tenggelam di dalam kubangan air yang memiliki kedalaman sekitar enam meter.

Baca: Mayat Siswi Kadek Dwi Asmarani dan Luh Devi Cahyani Ditemukan dalam Posisi Seperti ini

Isak tangis Komang Suriyani (35) pecah saat tiba di ruang jenazah RSUD Buleleng pada Senin (11/12/2017) siang.

Wanita ini tak menyangka jika anaknya, Luh Devi Cahyani (17) menjadi korban, saat mengikuti kegiatan jeda semester yang digelar oleh sekolahnya.

Saat disinggung terkait firasat yang dirasakan, sebelum  musibah tersebut terjadi, wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ini mengaku sempat bermimpi aneh pada minggu lalu.

Kata Suriyani, di dalam mimpi itu, dirinya tengah sembahyang di sebuah Pura Dalem.

"Tidak ada firasat apa-apa. Cuma waktu minggu lalu sempat mimpi mebakti di Pura Dalem. Mebakti di Perajapati," tuturnya.

Sementara itu, menurut informasi di kepolisian, musibah yang menimpa kedua korban ini terjadi saat mereka tengah mengikuti kegiatan tracking dalam rangka jeda semester, yang diselenggarakan oleh pihak sekolah dengan didampingi oleh empat orang gurunya.

Mulanya, sekira pukul 08.00 wita, sebanyak 20 orang siswa-siswi SMK Widharba, berjalan kaki dari sekolahnya menunu ke lokasi Air Terjun Batu Barak.

Mereka melintasi daerah berbukit, sehingga saat tiba di lokasi mereka datang dari arah belakang, bukan dari arah pintu masuk air terjun.

Kata AKP Suartika, sesampainya di lokasi, 20 murid itu sempat menggelar persembahyangan, memohon keselamatan di Pura Taman Suci, yang lokasinya masih berada diseputaran air terjun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved