Imlek Disebut Pula Galungan Cina, Ini Persiapan dan Maknanya
Permen dan manisan itu bermakna sebagai harapan yang ingin dicapai tahun ini

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Menurut salah satu warga yang merayakan Imlek, I Made Julio Saputra, di Bali Imlek juga sering disebut dengan Galungan Cina.
“Imlek di Bali juga sering disebut Galungan Cina. Mungkin biar lebih akrab, daripada kata Imlek yang sedikit asing di telinga kita,” kata Julio, Kamis (15/2/2018)
Sebagaimana kebiasaan di desanya, yaitu Desa Baturiti, Tabanan, warga Hindu yang ada di sana akan membantu warga keturunan untuk mempersiapkan penyambutan Hari Raya Imlek.
Sebaliknya, nantinya warga keturunan Tionghoa juga akan melaksanakan tradisi ngejot (berbagi) kepada warga atau tetangga yang beragama Hindu di sana.
Adapun jotan tersebut berupa makanan seperti kue, sayur, dan makanan khas Tionghoa lainnya.
Bahkan, ia mengatakan sering mendengar perkataan warga di sana, “Kapan Galungan Cina?”
Sementara untuk persiapan Imlek tahun ini, ia bersama keluarganya telah melakukan persiapan sejak Rabu (14/2/2018).
Persiapan yang dilakukan yaitu membuat masakan khas imlek seperti jamur kuping, mie panjang umur, jajanan khas Imlek seperti kue keranjang, dan ada juga yang nguling babi.
Selain itu, ada juga pemasangan penjor tebu, menyiapkan buah segar, dan yang terpenting adalah hongbao atau hongpao atau yang lebih dikenal dengan nama angpao.
-
Pasutri Yang Baru Nikah Siri Ini Diciduk Petugas Karena Lakukan Hal Tak Baik di Denpasar
-
Sosialisasi Pemilu Dengan Relawan Bondres, Ini Tujuan KPU Tabanan
-
Kapolda Bali Luncurkan Buku, Golose: Dari Bali Kita Guncangkan Dunia
-
Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Paedofilia di Klungkung, Arist: Bali Surga Nomor 3 Asia Tenggara
-
Komnas PA Beber Pengakuan Korban Paedofilia di Ashram: GI Ajak Korban Mandi Bersama