Bali United
Sukses Mengalahkan Bali United, Dua Pelatih Soroti Celah Serdadu
Para pelatih lawan termasuk pemainnya mempelajari pola permainan dan karakter bermain pemain Bali United.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Widodo Cahyono Putro menghadapi gelombang kritik setelah Bali United kalah 3-4 dari Sriwijaya FC (SFC) pada Sabtu (5/5) malam.
Kekalahan itu menjadi yang kedua secara beruntun dalam pertandingan di Liga 1 Indonesia 2018.
Hasil itu membuat Bali United tercecer di papan tengah klasemen sementara Liga 1. Namun, semua pemain siap bangkit untuk memperbaiki keadaan.
Terlepas dari kekalahan kemarin, kondisi Bali United saat ini benar-benar seperti menjadi target tim-tim lawan.
Para pelatih lawan termasuk pemainnya mempelajari pola permainan dan karakter bermain pemain Bali United. Hasilnya, dua pelatih menyatakan hal yang hampir serupa soal Bali United.
Di akhir laga kontra PS Tira di Bantul, Coach Rudy Eka Priyambada mengatakan, permainan Bali United menjadi mudah diprediksi.
Serdadu Tridatu hanya berbahaya saat penyerang sayapnya memiliki tenaga untuk menyerang.
Rudy Eka mengatakan, bisa memenangkan laga karena mampu mematikan filosofi menyerang Bali United yang dikendalikan Widodo.
“Karena saya sudah nonton pertandingan Bali United terus menerus. Nonton saat tampil dia AFC,” kata Rudy Eka.
Dia menjelaskan, menghadapi Bali United, hanya menyiapkan tim untuk bertahan dan serangan balik saja.
“Kita tekan dan tekan, mereka bisa mencetak gol lewat serangan balik. Ini yang harus saya waspadai," katanya.
Hal nyaris sama diungkapkan Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan. Pemain SFC menguras tenaga para penyerang sayap dan gelandang Bali United.
Setelah itu, serangan terus menerus membuat pertahanan Bali United rapuh.
Para pemain SFC diminta RD untuk menahan pemain Bali United jauh dari kotak 16. Terbukti, saat Ricky Fajrin merangsek ke kotak penalti, gol Bali United tercipta lewat kaki Spaso.
“Jika bertahan, maka kami akan jadi bulan-bulanan mereka. Jadi kuncinya adalah menjauhkan mereka dari kotak penalti. Pertahanan kita diperkuat. Namun tadi ada dua kesalahan yang berujung gol, setelah itu kami mengubah taktik dan saya meminta agar Konate serta Yu Hyun-koo untuk fokus bertahan saat kedua full-back membantu serangan,” tambahnya.