VIRAL! Maling Jual Kain Tenun Hasil Curiannya ke Pemilik, Nyoman Sudira Bersyukur pada Kekuatan Doa
60 kain seharga 12 juta itu kata Nyoman tiba-tiba mampir ke tokonya di Pasar Klungkung pagi itu.
Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Laporan Wartawan Tribun Bali, Busrah Hisam Ardans
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Berita pencurian kain tenun di sebuah toko di Denpasar ini sempat viral di media sosial.
Bahkan status pemilik toko yang kecurian ini di-share pengguna medsos karena kisahnya yang unik dan penuh mukjizat.
Bagaimana tidak, sebuah kesulitan yang berakhir kebahagiaan dan rasa syukur.
Baca: Penuh Cobaan, Usaha Tenun Nyoman Sudira 20 Tahun Tetap Bertahan karena Spirit Ini
Suatu hal yang rasanya mustahil, sudah kecurian dan akhirnya barang itu kembali dengan sendirinya.
Seperti apa kisahnya?
Berikut wawancara eksklusif wartawan tribun-bali.com dengan pemilik toko.
I Nyoman Sudira, owner Pertenunan Astiti sangat bersyukur kepada Tuhan.
Ia juga berterimakasih pada kerabat serta teman-temannya karena berkat doa-doanya dan juga keyakinannya, peristiwa pencurian yang terjadi di Usaha Dagangnya, Usaha Dagang Manayu Denpasar, Rabu (2/5/2018) lalu menuai hikmah yang luar biasa.
Kain tenun motif Kalimantan yang dibuat dan dijualnya dengan jumlah 60 helai itu kembali utuh kedekapannya setelah dicuri sehari sebelumnya.
tribun-bali.com berusaha menemui I Nyoman Sudira di rumahnya, di Pertenunan Astiti, Banjar Jerokapal, Desa Gelgel, Klungkung Bali, untuk mendengarkan kisah inspiratif nan spiritual itu, Selasa (8/5/2018).
Pertenunan Astiti merupakan pusat tenun tradisional.
Letaknya tak jauh dari jalan trans-bali yakni Jl Prof Ida Bagus Mantara.
Suasana asri, perkebunan juga sawah ladang akan dijumpai.
Angin sepoi dengan rindangnya pohon satu persatu menyapa di tepi jalan.