Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua
Miris, Kondisi Terakhir Polisi Wanita yang Sempat Disandera Para Laki-laki Napi Teroris
Dari insiden inilah kemudian para tahanan teroris menyerang aparat lainnya dan menyandera mereka.
TRIBUN-BALI.COM - Keji, itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan perilaku barbar napi teroris terhadap petugas kepolisian wanita yang melakukan penjagaan dalam Rutan Mako Brimob.
Terlihat polwan Sulastri yang sempat disandera napi mengalami luka dibagian wajah.
Baca: 19 Fakta Kerusuhan di Mako Brimob, Irjen Pol Setyo Wasisto: Ini Perbuatan yang Keji
Baca: Polisi Ultimatum Lakukan Serbuan, Tahanan Teroris Menyerah Hingga Operasi Berakhir 07.15 WIB
Dia habis dihajar para laki-laki napi teroris.
Kondisi terakhir polwan Sulastri diupdate oleh akun Brigjen. Pol. Krishna Murti yang kini menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.
Krishna Murti mengunggah foto Sulastri di dalam akun media sosial miliknya, @krishnamurti_91, Rabu (10/5/2018).
"Polisi penyidik dilatih untuk bermental humanis. Para napi teroris bermental membunuh.. ..
..
Lihat perilaku mereka thd Iptu Polwan Sulastri giginya habis dihajar para teroris laki2... Apakah mereka tau kalau beliau adalah perempuan..??? #kamibersamapolri #kmupdates"
Kerusuhan berdarah pecah di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat sejak Selasa (8/5) malam mengakibatkan lima anggota Polri gugur, dan seorang terpidana tewas.
Sekelompok tahanan terorisme, diperkirakan berjumlah 130 orang, masih bertahan di Blok A, B, dan C Rumah Tahanan Brimob hingga Rabu (9/5) malam.
Mereka menguasai enam pucuk senjata laras panjang dan lima senjata laras pendek, serta menyandera seorang anggota Densus 88 Antiteror Polri.
Baca: TERKINI Terdengar 3 Suara Ledakan di Mako Brimob Yang Saat Ini Dikuasai Napi Teroris
Kerusuhan Mako Brimob pecah sejak Selasa (8/5) malam, sekitar pukul 20.20 WIB.
Insiden diduga diawali tahanan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Sumatera Selatan Wawan Kurniawan alias Abu Afif.
Berdasarkan informasi dari sumber di kepolisian, Wawan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (8/5), dibesuk keluarganya yang juga membawa makanan untuknya.
Namun, pengawal dari Densus 88 melarang pemberian makanan itu sehingga membuat Wawan marah.
"Sipir ***ing," suara Wawan berteriak bergema dari satu ruangan di Blok C, Rumah Tahanan, Markas Komando Brimob. Selepas teriakan itu, seorang polisi bernama Muhammad Ramdani mendekati sel.
Lantaran makanan itu dibawa petugas bernama Budi, Ramdani tak bisa memberikan makanan yang diminta dan akan mengusahakan makanan tersebut datang selepas salat isya.