Kompetisi Surfing Rip Curl Cup 2018 Siap di Gelar di Pantai Padang Padang, Ini yang Harus Diwaspadai

Perhelatan kompetisi surfing Rip Curl Cup 2018 kini secara resmi berubah statusnya menjadi siaga tinggi

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Rip Curl Cup Tahun 2017 lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Perhelatan kompetisi surfing Rip Curl Cup 2018 kini secara resmi berubah statusnya menjadi siaga tinggi atau seluruh peserta siap bertanding dan kompetisi ini kemungkinan besar akan berlangsung pada Minggu (15/7/2018) esok di Pantai Padang Padang, Labuan Sait, Pecatu, Badung.

Dimana saat ini, pergerakan gelombang ombak dari arah barat daya yang sangat menjanjikan sedang menuju ke Bali, sekaligus memutuskan untuk mengubah status kompetisi ini dari merah (siaga) menjadi kuning (siaga tinggi).

 
Ketua penyelenggara dan Marketing Manager Rip Curl SEA, James Hendy memiliki harapan tinggi bahwa gelombang ombak akan memberikan lampu hijau pada hari Minggu besok ini.

"Sebagai seorang surfer di Indonesia, gelombang ombak ini adalah gelombang yang ditunggu-tunggu sepanjang tahun. Kami akan melihat delapan surfer terbaik di dunia dan delapan surfer lokal terbaik spesialis Padang Padang menguji kemampuan mereka pada hari terbaik di tahun ini di Padang Padang,” ungkapnya Sabtu (14/7/2018) melalui rilis resmi yang diterima Tribun.

 
Peramal surfing atau surfline menyampaikan bahwa gelombang barat daya yang panjang dan kuat akan terbentuk pada akhir pekan ini dan mencapai puncaknya pada Minggu sore mendatang.

Gelombang ombak ini berasal dari sudut barat (219 derajat) yang ideal untuk menerjang karang di Padang Padang tampaknya sangat mirip dengan gelombang ombak pada saat Rip Curl Cup Trials, 27 Mei 2018 lalu.

Menurut Surfline, badai telah terlacak lebih jauh ke utara dari badai Samudra Hindia yang berukuran rata-rata, dan berarti arahnya akan lebih mendekat ke Bali

 
Ukuran gelombang ombak ini harus berada dalam kisaran 8-10 inci selama ombak pasang yang tinggi dan akan menjadi lebih besar lagi pada siang harinya saat air surut turun dan kumpulan gelombang ombak terbesar akan terjadi hingga 12 inci.

 
Juara bertahan Rip Curl Cup dan surfer asal Padang Padang, Mega Semadhi mengaku sangat senang bisa kembali turut serta berkompetisi di tahun ini, bahkan optimistis untuk menang.

 
"Padang Padang adalah salah satu ombak terbaik di Indonesia. Ini tempat yang sempurna untuk berbagi dengan beberapa surfer terbaik di dunia. Ketika mendapatkan kombinasi yang luar biasa antara ombak yang hebat dan surfer terbaik dunia di satu hari yang spesial, saya rasa semua orang akan pulang dengan kesan mendalam terlepas bagaimana hasil akhirnya nanti,” ucapnya.

 
Ia akan melakukan yang terbaik untuk bisa memenangkan kejuaraan ini dan sekaligus membawa pulang piala bergengsi untuk ketiga kalinya.

 
Head of Media Communications Rip Curl SE Asia Gamelia Carbery, menambahkan, pada putaran pertama (heat 1) diikuti oleh Garut Widiarta dan Agus Blacky Setiawan (Indonesia), Jay Davies (Australia), dan Mason Ho (Hawaii).

 
Pada heat-2 mempertandingkan Lee Wilson dan Mustofa Jeksen (Indonesia), Josh Kerr (Australia), dan Bruno Santos (Brazil).

 
Pada heat-3 mempertemukan Mega Semadhi dan Alik Rudiarta (Indonesia), Jack Robinson (Australia), dan Gearoid McDaid (Irlandia).

 
Sedangkan pada heat-4 bakal menguji penampilan Bol Adi Putra dan Mega Artana (Indonesia), Jacob Willcox (Australia), dan Nic Von Rupp. 

 
Bagaimana keseruan Rip Curl Cup 2018 dan siapa yang akan mendapatkan Juara? Tribuners bisa menyaksikannya langsung esok hari di Pantai Padang-Padang.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved