Hari Rabu dan Kamis Sering 'Makan Korban', Angka Kecelakaan di Bali Meningkat, Ini Waktu Rawannya

Angka kecelakaan lalu lintas mencapai 1089 kasus selama semester satu 2018. Akibat laka lantas, korban meninggal dunia sebanyak 229 orang

Penulis: Busrah Ardans | Editor: Rizki Laelani
Istimewa
kondisi truk colt diesel yang mengalami kecelakaan lalulintas di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Banjar/Desa Suraberata, Selemadeg Barat, Tabanan, Senin (13/8/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Angka kecelakaan lalu lintas mencapai 1089 kasus selama semester satu 2018.

Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Bali, AKBP Nyoman Sukasena menuturkan, ada peningkatan sekitar 9 persen di bandung tahun lalu.

Akibat laka lantas, korban meninggal dunia sebanyak 229 orang, luka berat mencapai 103 orang, dan luka ringan mencapai 1.524 orang.

"Daerah Denpasar tertinggi, kemudian menyusul Buleleng, dan kabupaten lainnya," ucapnya di Mapolda Bali, Kamis (23/8/2018).

"Rata-rata usia yang terlibat kecelakaan paling banyak umur 16 sampai 30 tahun," ucapnya.

Sedangkan untuk hari kejadian, Polda Bali mencatat banyak kecelakaan terjadi pasa Rabu dan Kamis.

"Sementara kalau dulu itu yang paling banyak hari Senin. Mungkin hari Senin itu banyak yang pagi-pagi ngejar masuk kantor atau lainnya. Yang sekarang banyak terjadi di hari Rabu dan Kamis, kami belum ketahui," jelas Sukasena.

Sedangkan untuk rentan waktu terjadi kecelakaan, Sukasena menyebut antara pukul 06.00 WITA sampai pukul 12.00 WITA," sebutnya.

Sekitar 40 Ribu Pengendara Ditilang 

Sementara untuk pelanggar lalulintas, tercatat sekitar 40 ribu pengendara berhasil ditilang pada satu semester 2018.

"Kami mencatat jumlah tilang satu semester ini sejumlah 40.712. Sementara jika dibandingkan dengan semester II tahun lalu ada sekitar 61.403 tertilang," ungkap I Nyoman Sukasena.

Selain itu kata dia secara kuantitas terjadi peningkatan sedangkan kualitas justru menurun.

"Kalau kecelakaan fatal itu menurun, jumlahnya meningkat. Apalagi faktor peningkatan jumlah kendaraan yang terus meningkat," katanya.

Ada beberapa faktor sebut dia yang menjadi faktor penyebabnya kecelakaan.

"Paling pertama adalah human error-nya dari sisi manusia yang salah. Seperti pastikan diri sehat, tidak berpengaruh obat-obatan, miras dan lainnya. Selanjutnya yakinkan bahwa kendaraan itu laik jalan," sebutnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved