Bali United

Kritisi Performa Bali United yang Tak Maksimal, WCP : Bermainlah dengan Hati, Bukan Individu

Namun performa tim secara overall jauh dari kata maksimal. Coach Widodo C Putro pun mengkritisi anak asuhnya

Penulis: Marianus Seran | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
Penyerang Bali United, Melvin Platje, mencetak gol ke gawang Mitra Kukar memanfaatkan umpan sundulan kepala Andhika Wijaya di Stadion Dipta, Senin, (15/10/2018) malam. Bali United menang 1-0. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bali United berhasil mewujudkan target kemenangan atas tamunya Mitra Kukar dengan skor 1-0.

Namun performa tim secara overall jauh dari kata maksimal. Coach Widodo C Putro pun mengkritisi anak asuhnya.

Tampil di hadapan belasan ribu pendukungnya di Stadion Dipta, Gianyar, Senin (25/10) malam, Bali United unggul tipis berkat gol striker asal Belanda Melvin Platje menit 40.

Ia sukses memanfaatkan asis matang Andhika Wijaya menyambut free kick Irfan Bacdhim.

Meski meraih kemenangan di kandang, Coach WCP mengkritik pemainnya yang bermain tak dengan hati.

Berulangkali pemainnya men-delay bola ketika harusnya bola dialirkan kepada rekan di depan.

Menurut WCP, Mitra Kukar bermain bertahan dengan lima bek. Melawan tim yang bertahan, kata dia, sirkulasi bola Bali United harus lebih cepat agar bisa cetak gol.

“Tujuan akhir cetak gol menjadi tertahan akibat pemain yang lama pegang bola. Ada pemain yang delay,” katanya usai laga.

Permainan Bali United tadi malam memang kurang greget. Di babak pertama, distribusi bola tidak berjalan dengan baik. Tidak muncul serangan menggigit, peluang juga minim.

Pemain Bali United terlalu sering melepaskan umpan-umpan direct langsung dari belakang ke depan. Dan, strategi ini sudah dibaca pemain lawan.

Di babak kedua, permainan mulai membaik. Namun lini depan Bali United tetap kesulitan mencetak gol tambahan.

"Apapun, hasilnya kita sudah menang. Tentu ada evaluasi. Pembenahan. Terutama konsep saat kasih dan delay bola harus dicermati dalam evaluasi berikut," tegas WCP.

Ia juga evaluasi pemain yang terus menyerang tanpa melihat posisi bertahan. "Kami juga evaluasi disiplin pemain saat transisi menyerang ke bertahan. Tidak mau bertahan. Ini yang kita push.

Bertahan itu mulai dari penyerang, gelandang dan pemain bertahan. Bukan hanya pemain belakang yang bertahan,” katanya.

Ia juga meminta pemainnya bermain dengan hati untuk Bali United. Sehingga kapan harus berikan bola kepada teman atau mencetak gol saat di depan gawang.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved