Rupini Tak Bernyawa saat Ditemukan di Kamar, Begini Kata Polisi

Seorang perempuan paruh baya beridentitas Rupini (61) ditemukan tidak bernyawa di Jalan Bedahulu Gg Xll No. 9 Denpasar Utara

Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ady Sucipto
(THINKSTOCK)
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang perempuan paruh baya beridentitas Rupini (61) ditemukan tidak bernyawa di Jalan Bedahulu Gg Xll No. 9 Denpasar Utara, Rabu (26/12) sekitar pukul 21.30 Wita.

Saksi Nyoman Tirta (49) sekaligus pemilik rumah mengaku kaget menemukan Rupini yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya ditemukan tidak bernyawa.

Hal tersebut dikatakan Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aji Yoga Sekar, melalui pesan tertulisnya, Kamis (27/12) siang.

Aji mengatakan, Nyoman Tirta yang juga pemilik rumah memberitahukan bahwa saat dirinya hendak masuk ke rumah namun pintu gerbang dalam keadaan terkunci.

Pembantunya, yaitu Rupini, tidak mengangkat telepon saat dihubungi. 

Saat Nyoman Tirta masuk melalui tangga di dalam rumahnya, ia mendapati pembantunya itu sudah meninggal dunia.

"Tanggal 21 Desember 2018 pemilik rumah meninggalkan korban berangkat ke Singapura. Kemudian balik pada tanggal 26 Desember 2018 sekira jam 21.30 Wita. Dia mau masuk ke dalam rumah, tapi pintu gerbang terkunci, menggedor pintu tidak ada jawaban, dihubungi lewat telepon juga tidak diangkat. Akhirnya saksi pinjam tangga tetangga dan bersama saksi lain masuk melalui tangga dan menemukan korban meninggal dalam kamarnya. Saksi menghubungi kelian Banjar Praja Sari dan Kelian Adat untuk memberitahukan pembantunya meninggal dunia," jelas Aji rinci.

Saksi lainnya, yakni Candra Wijaya (54), kepada polisi menuturkan hal yang sama. Ia berencana masuk ke dalam rumah, namun pintu gerbang dalam keadaan terkunci.

"Kemudian menggedor-gedor gerbang sambil memanggil korban, namun tidak ada jawaban. Lalu saksi masuk melalui tangga dan melihat korban dalam keadaan meninggal dalam kamarnya. Dia lantas memberitahukan kejadian tersebut kepada Kelian Banjar Praja Sari," tambahnya.

Sementara itu, dari olah TKP, korban yang beralamat di Tebel Tengah RT 004/RW 005 Desa Tebel Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur itu, meninggal dengan posisi keadaan tengadah dan kepala berada di barat. Tangan kiri memegang baju di bawah badan, tangan kanan tertekuk di atas perut, dan kaki kiri tertekuk, kaki kanan lurus. 

Korban menggunakan baju kaos warna pink, sweater warna hijau, dan celana panjang.

Kapolsek Denpasar Barat AKP Johannes Widya Dharma Nainggolan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. 

Dalam keterangan singkat, ia menyampaikan jenazah merupakan seorang perempuan paruh baya yang meninggal karena sakit.

"Dia meninggal dunia di dalam kamarnya karena sakit. Sudah beberapa hari juga diketahui minum obat penurun tensi darah," ucap Nainggolan.

Ditanya apakah ada tanda kekerasan, ia menyebut tidak ada. "Nggak, nggak ada. Jenis kelamin perempuan, sementara ini kondisinya sudah pisah dengan suaminya," ujarnya.

Perihal sakit yang diderita korban, pihak kepolisian belum bisa memastikan sepenuhnya. Sebab, kepolisian menyerahkan urusan itu kepada rumah sakit.

"Itu kan pihak rumah sakit yang memeriksa. Kita gak bisa menentukan. Masih pihak RSUP Sanglah yang lakukan pemeriksaan. Dari luar, kita pastikan gak ada kekerasan," jelas Nainggolan lagi.

Lebih jauh jika keluarga korban ingin mengetahui lebih detail tentang kondisi korban saat meninggal, bisa dilakukan otopsi.

"Secara fisik kita sudah melihat. Tapi jika ingin mengetahui lebih dalam, bisa dilakukan otopsi tapi harus melalui izin keluarga dulu," ungkap Nainggolan.(bus)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved