25 Lukisan Dipamerkan di Griya Santrian, Kritisi Alam sampai Kecemasan pada Bali yang akan Datang
Pameran yang digelar mulai Jumat, 11 Januari 2019 dan berlangsung hingga tanggal 28 Februari 2018 ini menghadirkan 13 perupa
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bertempat di Galeri Griya Santrian, Sanur, Denpasar digelar pameran lukisan.
Pameran yang digelar mulai Jumat, 11 Januari 2019 dan berlangsung hingga tanggal 28 Februari 2018 ini menghadirkan 13 perupa yang tergabung dalam kelompok C5.
Sebanyak 25 buah karya dipamerkan dalam pameran kali ini yang merupakan kelanjutan dari pameran di Studio Kalahan Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Ketigabelas seniman yang ikut pameran yaitu I Ketut Sugantika (Lekung), Agus ‘baqul’ Purnomo, I Nyoman Diwarupa, Galung wiratmaja, I Ketut Agus Murdika, I Komang Trisno Adi Wirawan, I Wayan Arnata, Ipong Purnama Sidhi, Iqrar Dinata, Laila Tifah, M. Dwi Marianto, Nofria Doni Fitri dan Syahrizal Kotoi.
Baca: Made Supena Angkat Lingkungan dan Isu Sosial dalam Lukisan
Baca: Satu Lukisan Habiskan Setengah Kilo Kopi, Dedy Reru Melukis Gunakan Kopi Sejak 2015
Baca: Lukisan Kasih Sayang Ibu dan Anak yang Terinspirasi dari Lagu Nina Bobo
Pameran ini sangat sarat akan kritik mulai dari kondisi alam saat ini sampai dengan keberadaan Bali hari ini juga kecemasan pada Bali yang akan datang.
Adapun perupa yang ikut dalam pameran ini terdiri dari berbagai aliran yang juga membentuk ruang kreativitas seniman.
Salah seorang seniman peserta pameran, I Ketut Sugantika (Lekung) mengatakan C5 merupakan suatu wadah yang anggotanya tak harus dari Bali, Yogyakarta maupun Jakarta.
"Masing-masing daerah terdapat satu orang sebagai penanggung jawab, koodinatornya. Jika ada orang yang ingin bergabung dengan dasar konsep yang sama, maka tetap terangkul," katanya.
Ia menambahkan, para seniman yang berpameran terdiri dari 6 perupa dari Yogyakarta, 6 perupa dari Bali dan 1 perupa dari Jakarta. (*)