Terinspirasi dari Penampilan Anak-Anak TK, Bupati Suwirta Rencanakan Gelar Lomba Ngelawang

Pada Minggu (20/1/2019), sejumlah anak-anak dari TK Hindu Dharma Widya Klungkung menampilkan tari Barong Bangkung dan senam dance.

Pemkab Klungkung
Anak-anak dari TK Hindu Dharma Widya Klungkung menampilkan tari Barong Bangkung di acara Car Free Day Klungkung, Minggu (20/1/2019) 

TRIBUN-BALI.COM- Kegiatan Car Free Day (CFD) di Lapangan Puputan Klungkung setiap Minggu pagi selalu dipenuhi masyarakat dan pegawai Pemkab Klungkung.

Kegiatan tersebut juga diselingi dengan beberapa penampilan oleh kelompok masyarakat maupun siswa.

Seperti pada Minggu (20/1/2019), sejumlah anak-anak dari TK Hindu Dharma Widya Klungkung menampilkan tari Barong Bangkung dan senam dance.

Hal ini pun membuat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta berencana menggelar lomba ngelawang

Penampilan anak-anak tersebut mendapat perhatian warga yang mengikuti CFD pagi itu, termasuk Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama sejumlah pejabat Pemkab Klungkung.

Gelak tawa pun pecah, saat anak-anak tampil di atas panggung.

Penampilan tari Barong Bangkung cukup menyita perhatian Bupati dan memberi apresiasi sebagai langkah pelestarian budaya.

Tetapi, orang nomor satu di Pemkab Klungkung ini memberi catatan kepada Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung terkait Tari Barong Bangkung yang dibawakan oleh kelompok anak-anak saat hari Raya Galungan dan Kuningan.

Baca: Serunya Lomba Barong Bangkung di Bencingah Puri Anom Tabanan

Baca: Tradisi Parade Barong Ngelawang dan Promosi Tirta Taman Pecampuhan

Baca: Fenomena Grubug Masyarakat Diungkap Lewat Parade Ngelawang Sanggar Budhi Manik Mas

Seperti pengalamannya, Bupati Suwirta sempat memperhatikan sekelompok anak-anak menampilkan (Ngelawang) tari Barong Bangkung di perempatan jalan.

Barong Bangkung yang seharusnya ditarikan malah didiamkan dan ditaruh dipinggir jalan.

Beberapa dari mereka keliling membawa rontong (kaleng tempat uang) dari sukarela warga.

Hal ini dinilai tentu menganggu lalu lintas.

“Ke depan itu tidak boleh terjadi, jangan ada Ngelawang di lampu merah karena mengganggu lalu lintas. Dinas lakukan pembinaan, nanti Ngelawang harus ke rumah-rumah,” sebutnya.

Selain itu, penampilan senam dance anak-anak pada CFD yang menggunakan musik atau gaya orang dewasa juga mendapat sorotan Bupati Suwirta.

Ia menilai hal itu belum pantas untuk anak-anak usia mereka.

Ke depan, bupati berharap jajaran terkait bisa melakukan pembinaan dan menyesuaikan musik dengan penampilan anak-anak.

Terinpirasi dari penampilan anak-anak tk ini, Pemkab Klungkung juga berencana akan menggelar lomba ngelawang di Klungkung. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved