Gelar International Education Expo 2019, Panitia Sun Education Group Jemput Bola
International Education Expo 2019 diadakan 2 kali dalam setahun dan melibatkan 15 negara di seluruh dunia
Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sun Education Group, konsultan pendidikan ke luar negeri kembali mengadakan International Education Expo 2019, di Hotel Ramada by Wyndham Bali Sunset Road, Kuta, Bali (25/1/2019) pukul 14.00-19.00 Wita.
Dwi Harkita Ningrum selaku student counselor menyebutkan, International Education Expo 2019 diadakan 2 kali dalam setahun dan melibatkan 15 negara di seluruh dunia.
"Jadi kami punya partner 15 negara di seluruh dunia. Salah satunya itu ada Aussie (Australia), UK, New Zealand, Belanda, ada Asia juga Singapura, Malaysia, China. Kami biasanya mengadakan expo ini setahun 2 kali. Itu ada di Januari sama Agustus,"
"Nah ini untuk tahun 2019 ini yang pertama untuk kita. Kita spesialnya untuk tahun ini mengundang anak-anak dari dalam dan luar Denpasar," ujarnya.
International Education Expo 2019 kali ini diikuti oleh 22 universitas dari 15 negara yakni Australia, USA, UK, Canada, Singapura, Swiss, New Zealand, China, Malaysia, Neterland, Irlandia, Prancis, Spanyol, Indonesia dan Italia.
Selain itu, Sun Education Grup kali ini menggunakan sistem jemput bola untuk anak-anak sekolah, dengan menyediakan bus untuk menjemput dan selama expo berlangsung pengunjung bisa mengikuti presentasi gratis.
Baca: Gaya Busananya 5 WAGs Bali United, Mana yang Paling Menginspirasi Menurut Anda?
Baca: Bule Rusia yang Nekat Naik Gunung Agung Ditemukan, Diberi Makan Sebelum Dijemput
"Anak-anak yang kami jemput ada dari SMK 4 Denpasar, SMK 5 Denpasar, SMA 4 Denpasar serta SMAN 1 Ubud. Kegiatan ini dibuka untuk umum juga sih, Mbak,"
"Kali ini pengunjung lebih banyak. Acaranya sampai jam 7 malam. Beberapa sudah terima pra registrasi online juga sih. Kali ini akan mengadakan seminar. Yang pertama khususnya untuk seminar US dan Canada untuk anak-anak yang mungkin akan melanjutkan studi ke sana, untuk tahu persyaratannya, institusinya apa aja. Terus nanti jam 15.30-14.30 Wita ada IELTS seminar how to get high score. Biasanya anak-anak kan kesulitan bahasa inggrisnya, itu kami kasi tesnya juga. Yang terakhir itu ada seminar UK & Euro sekitar jam 17.30 Wita," jelasnya.
Ia berharap semakin banyak anak-anak yang open mind bahwa studi di luar negeri itu tidak mahal.
"Kami sebenarnya berharap banyak anak-anak lebih open mind bahwa studi di luar negeri itu nggak mahal. Mungkin terkait biaya mereka bisa ambil scholarship, mereka bisa part time. Biasanya untuk anak yang terkendala biaya universitas, akan punya satu untuk mereka yang nilainya bagus itu bisa ikut scholarship. Memang akan dibiayai 100 persen tapi tidak mencakup living cost. Kecuali di Asia tidak bisa part time, kalau di luar Asia bisa," tutupnya.
Antusias Pengunjung Expo
Ayu Mineke Sari (18) siswi SMK 4 Denpasar yang saat itu berkunjung di expo menyebutkan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri namun terkendala biaya.
"Bagus expo-nya. Jadi lebih tahu sih, pendidikan di luar negeri. Tadi dibilang di Swiss belajar hospitality paling bagus. Ada keinginan tapi biaya kurang," ucapnya.
Baca: Bahu Jalan Menuju Crystalbay Jebol, Pengendara Diharap Hati-hati
Baca: Hati-hati Cuaca Ekstrim di Bali, Luh Eka: Bukan Puting Beliung Namun Kecepatan Angin Hingga 25 Knot
Surya Ayu Audina (19), mahasiswa di Jawa Timur menuturkan menghadiri expo untuk ikut try out TOEFL/IELTS.
