Kerajinan Ulat Pandan Ikon Desa Tumbu Karangasem, Warisan Leluhur Sejak Abad ke-18
Kerajinan mengulat tikar pandan di Banjar Tumbu Kaler, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem sudah ada sejak abad ke-18

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Kerajinan mengulat tikar pandan di Banjar Tumbu Kaler, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem sudah ada sejak abad ke-18.
Bermula dari warga yang mengulat untuk kepentingan ritual seperti sembahyang dan membungkus mayat.
Warisan tersebut hingga kini masih dilestarikan serta dikembangkan oleh warga Banjar Tumbu Kaler.
Kerajinan membuat tikar pandan menjadi ikon Desa Tumbu. Hampir 50 persen kepala keluarga di Tumbu kerja sebagai perajin tikar pandan.
Perbekel Tumbu, Kadek Oki Leriyanto menjelaskan, ada tiga banjar di Desa Tumbu yang menjadi sentral kerajinan tikar pandan.
Yakni Banjar Tumbu Kaler penduduk 376 KK, Kebon Tumbu penduduknya sekitar 68 KK, serta Tumbu Kelod sekitaar 314 KK.
"Kerajinan ini dari dulu sudah digeluti warga. Sekitar 1980-an, warga buat kerajinan pandan dengan bentuk bervariatif. Seperti tas dan lainnya," jelas Oki.

Penghasilan dari buat kerajinan tikar pandan bervariatif. Per KK bisa peroleh hasil Rp 200 sampai Rp 400 ribu per pekan.
Sehari warga bisa menuntaskan satu lembar tikar pandan berukuran 1.25x2 meter. Harga perlembarnya sekitar Rp 50 ribu.
Ditambahkan, proses pembuataan tikar dan tas pandan paling cepat musim panas.
-
Gunung Agung Kembali Erupsi, Beberapa Wilayah Karangasem Terpapar Hujan Abu
-
Gunung Agung Kembali Erupsi Pagi Tadi, Begini Rekomendasi PVMBG
-
Jalur Penghubung di Abang Tertutup Longsor, Pengguna Roda 4 Harus Memutar ke Wilayah Ini
-
PHDI Dukung Arak Bali Dilegalkan, Koster Akan Berkoordinasi dengan BPOM
-
Pemda Karangasem Anggarkan 5,9 Milliar untuk Porprov, Bonus Atlet Paling Tinggi dari Kabupaten Lain