Wiki Bali
TRIBUN WIKI - Ini 2 Tempat Melukat di Tabanan, Mohon Kesembuhan Penyakit di Pura Luhur Tamba Waras
Melukat ini memiliki makna penyucian atau pembersihan diri dengan menggunakan sarana air suci. Berikut ini 2 tempat melukat di Tabanan yang bisa kamu
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Melukat merupakan salah satu aktivitas spiritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu, khususnya umat Hindu Bali.
Melukat ini memiliki makna penyucian atau pembersihan diri dengan menggunakan sarana air suci.
Selain untuk penyucian diri, beberapa orang juga melakukan pelukatan untuk meminta kesembuhan.
Biasanya umat Hindu akan melakukan ritual melukat ini saat hari raya semisal Purnama, Tilem, Kejang Kliwon, Ngembak Geni, Banyu Pinaruh, atau saat Manis Galungan maupun Manis Kuningan.
Baca: TRIBUN WIKI - Melukat di Klungkung & Karangasem, Patirtaan Tadah Uwuk Sembuhkan Penyakit Kutukan
Baca: TRIBUN WIKI - 3 Tempat Melukat di Buleleng, Nunas Tamba hingga Mohon Jodoh dan Jabatan
Sarana yang lumrah dibawa saat melukat yaitu canang sari atau pejati.
Berikut tempat untuk melakukan pelukatan di Tabanan, Bali.
1. Tebing Pancoran Solas

Desa Pakraman Batannyuh, Belayu, Marga, Tabanan
Dari Lontar Para Arya Tattwa wilayah sekitar pancoran tersebut berkembang sekitar tahun 1600 Masehi.
Aliran air di Pancoran Solas diperkirakan berasal dari sumber air di sekitar Pura Pucak Padang Dawa, saat ini air yang keluar dari lereng tebing di Sungai Yeh Sungi ditampung oleh warga dengan menggunakan pipa dan dialirkan ke Desa Peken dan Desa Beringkit, Marga.
Baca: TRIBUN WIKI - Pancoran Manik Tirta Pasiraman Bikin Awet Muda, Ini 4 Tempat Melukat Lainnya di Bangli
Baca: TRIBUN WIKI - Melukat ke 8 Tempat di Denpasar Ini saat Tilem Bertemu Kajeng Kliwon
Sejak dulu memang Pancoran Solas dimanfaatkan untuk melukat, dan memiliki suasana serta aura kuat.
2. Pura Tamba Waras

Tujuh pancoran berderet di halaman Pura Luhur Tamba Waras di Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali.
Pancoran itu merupakan tempat pengelukatan baru di pura yang dikenal sebagai tempat berobat sekala-niskala itu.
Tempat yang diberi nama Pancoran Sapta Gangga itu mulai dibuka untuk umum sejak bulan November 2016.
Sebelumnya, ritual pengelukatan dilakukan di Pura Beji.
(*)