Pilpres 2019
Tanggapi Pernyataan Demokrat Soal Pidato Prabowo, Djoko Santoso: Ah Itukan Adu Domba
Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso menuturkan dan menilai itu sebagai salah satu cara adu domba.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyesalkan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia sudah salah arah sejak era Orde Baru.
Amir menilai, dengan pernyataan itu, Prabowo turut mengkritik sepuluh tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Padahal, SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat telah membawa partainya mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso menuturkan dan menilai itu sebagai salah satu cara adu domba.
“Ah itu kan adu domba saja. Saya itu pernah bekerja dan belajar bersama SBY. Puluhan tahun pernah bekerja dan belajar bersama Prabowo. Itu adu domba,” imbuh Djoko, Sabtu (9/2/2019) malam seusai menghadiri Deklarasi komponen relawan Prabowo-Sandi Provinsi Bali.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan bahwa arah pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru.
Kekeliruan tersebut terjadi sejak puluhan tahun lalu, bahkan saat Orde Baru berkuasa.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).
“Dari awal, dari sekian belas tahun, sekian puluh tahun, dari saya masih di dalam Orde Baru saya sudah melihat arah perkembangan, arah pembangunan Indonesia, sebenarnya arahnya menuju arah yang keliru," ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, para elite saat ini telah gagal dalam mengelola negara. Ia pun menyebut para elite itu tidak berguna.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, semua indikator pembangunan menunjukkan Indonesia tengah menuju kegagalan.(*)