Mengalami Laron Syndrome, Pria 23 Tahun Ini Hanya Berbobot 5 Kilogram & Seperti Balita

TRIBUN-BALI.COM - Manpreet Singh (23) dari India berhenti tumbuh setelah berusia setahun.

Berat tubuhnya hanya 11 pon (sekitar 5 kg) yang membuatnya seperti balita abadi.

Pria itu membutuhkan perawatan sepanjang hari dari pamannya Karanvir Singh (45) dan bibinya Lakhwinder Kaur (42).

Mereka selalu membawanya ke mana-mana dan mereka juga menyayanginya.

Baca: Viral Bocah 9 Tahun Antar Ibunya yang Sakit Ginjal Stadium Akhir ke Rumah Sakit Seorang Diri

Baca: Demi Jadi Barbie Hidup, Perempuan Ini Habiskan Uang Rp 2,4 Miliar untuk Operasi

Manpreet lahir pada tahun 1995, namun dia berhenti tumbuh sebelum dia bisa berjalan dan berbicara.

Saat itu, dokter mengatakan kepada ayahnya Jagtar Singh (50) bahwa Manpreet akan mulai tumbuh lagi.

Tetapi hal itu tidak pernah terjadi dan para dokter merasa bingung karena dua saudara Manpreet berkembang baik secara fisik maupun mental.

Para dokter percaya bahwa cacat pertumbuhan disebabkan oleh kekurangan hormon.

Baca: 250 Pendukung Jokowi-Maruf Padati Acara Nobar Debat Capres di Gedung PWNU Bali

Baca: Masa Lalu Kelam Krisdayanti : Anang Hermansyah Histeris Lihat Keadaan Istrinya Seperti Ini di Kamar

Namun, mereka tidak dapat mengidentifikasi secara pasti tanpa adanya investigasi medis yang jelas.

Para ilmuwan percaya bahwa Manpreet mungkin memiliki Laron Syndrome, sebuah kondisi genetik langka yang mempengaruhi hanya 300 bayi di seluruh dunia.

Orang yang hidup dengan Laron Syndrome kekurangan hormon yang disebut Insulin-like Growth Factor 1, yang merangsang sel untuk tumbuh dan membentuk sel-sel baru.

Meski kondisinya tidak biasa, Manpreet dihujani cinta dan kasih sayang oleh keluarga dan penduduk desa yang percaya bahwa dia adalah inkarnasi Dewa.

Baca: Ungkit Kepemilikan Lahan Prabowo, Djoko Santoso Tuding Jokowi Curang, Ini Sebabnya

Baca: Chemistry Seperti Ini Yang Bisa Jadi Tanda Bahwa dia Memang Jodohmu

Karanvir berkata, "Manpreet suka tertawa seperti balita dan jarang bersedih. Namun dia ketakutan dan menangis saat ada anjing yang menggonggong."

Manpreet lebih memilih tinggal bersama dengan paman dan bibinya daripada orangtua kandungnya.

Ketika Manpreet dikembalikan kepada orangtuanya, dia berhenti makan dan menangis sepanjang waktu.