Sebatang Kara, Janda 81 Tahun Ini Bertahan Hidup di Pulau Sengketa Korea Selatan dan Jepang

Kini, Kim Sin-yeol adalah satu-satunya penghuni di Pulau Dokdo, yang sebelumnya bersama (alm) suaminya.

Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Eviera Paramita Sandi
CNN
Kim, yang berasal dari Pulau Jeju bekerja sebagai haenyeo atau penyelam tradisional. 

TRIBUN-BALI.COM, SEOUL -  Tinggal di pulau terpencil sendirian mungkin akan terasa sangat sepi bahkan menyeramkan.

Namun tidak dengan wanita 81 tahun ini.

Adalah Kim Sin-yeol yang pada tahun 1991bersama suaminya membuat keputusan yang tidak biasa.

Dilansir dari CNN, mereka memutuskan untuk pindah ke sebuah pulau terpencil di pusat teritorial yang merupakan daerah sengketa antara Jepang dan Korea Selatan.

Belakangan ini, sebagaimana tercatat dalam administrasi Seoul, Pulau Dokdo itu terletak di Laut Timur, sebagaimana diklaim Korea Selatan.

Namun Jepang menyebutnya Pulau Takeshima, dan merujuk pada lautan di sekitarnya sebagai Laut Jepang.    

Selama bertahun-tahun, pasangan ini adalah satu-satunya penghuni di pulau itu.

Meskipun ada saja orang lain, semisal polisi, operator penjaga rumah, dan wisatawan yang secara periodik datang dan pergi.

Kini, Kim Sin-yeol adalah satu-satunya penghuni di  Pulau Dokdo, yang sebelumnya bersama (alm) suaminya.

Kini dia hanya tinggal sendiri di pulau vulkanik itu.

Cuaca yang buruk membuat tempat ini terasing dari dunia luar, namun laut di sekitarnya kaya akan sumber ikan.

Kim, yang berasal dari Pulau Jeju bekerja sebagai haenyeo atau penyelam tradisional.

Hingga tahun 2017, karena alasan kesehatan, membuatnya terpaksa harus berhenti.

Meskipun suaminya telah meninggal, tidak sedikitpun membuatnya untuk pindah.

“Ia mengatakan tinggal di Dokto sangat rileks,” kata anak tirinya, Kim Kyung-chul.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved