3 Orang di Pasar Nyanggelan Panjer Jadi Korban Peredaran Uang Palsu, Aksi Ke-4 Kakek Ini Terbongkar

Kepolisian Sektor Denpasar Selatan, Sabtu (23/2/2019) lalu, telah mengamankan satu orang laki-laki sebagai terduga pelaku pengedar uang palsu

Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ady Sucipto
tribunnews
(ilustrasi) Uang palsu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepolisian Sektor Denpasar Selatan, Sabtu (23/2/2019) lalu, telah mengamankan satu orang laki-laki sebagai terduga pelaku pengedar uang palsu di Pasar Nyanggelan Panjer Jalan Tukad Pakerisan Densel.

Sesuai LP-B /36/ II /2019/ Polsek Densel adapun identitasnya berinisial PT (67) yang kejadian beredarnya uang palsu diketahui terjadi sejak tanggal 15/2/2019 lalu.

Sebelum kejadian tersebut, ternyata, dari pengakuan Kadek Budiartini (25) saat dikonfirmasi tribun-bali.com mengatakan, perisitiwa itu ada sejak bulan Januari lalu dan berlangsung hingga Februari.

Dia mengungkapkan, ada tiga korban yang sudah dikelabuinya, dan pada aksinya keempat, korban mencurigai dan mengetahui kalau itu merupakan uang palsu.

Bahkan, si penjual sempat mempertanyakan uang itu kepada tersangka dan kembali terduga pelaku mengulangi pertanyaan penjual.

"Kalau saya kejadiannya sekitar tanggal 15/2/2019 lalu di lapak jualan saya. Nah tanggal 24/2/2019 lalu itu dia datang lagi dan mau beli ubi tapi bukan di toko saya. Saat dia membeli itu penjualnya curiga dan tahu ternyata uang itu bukan uang asli, artinya uang itu palsu.

"Saat itu penjualnya menegur karena dia ngeh, terus dia bilang uang bapak ini palsu, kemudian bapaknya bilang 'oh itu uangnya palsu'? Jadi dia seperti pura-pura gak tahu begitu. Nah saat itu baru bapaknya diamankan," ungkapnya kepada tribun-bali.com.

"Saya waktu tanggal 24 itu tidak ada di lokasi, suami saya yang menjual dan dia nelpon saya kalau bapak-bapak yang dicurigai pakai uang palsu itu datang lagi dan ditangkap sama warga. Selama bulan Januari kemarin teman-teman yang lain sudah ada yang jadi korban, dan diduga kakek itu.

"Yang lain sudah kena tapi gak ada yang ngobrol. Dari bulan Januari sampai Februari sudah ada tiga korbannya termasuk saya. Nah yang keempat ini yang mau jadi target tapi ketahuan," kata dia lagi menjelaskan.

Dia menuturkan wajahnya dari si Bapak itu kurang dihafal namun dari ciri-cirinya, ia membenarkan.

"Kejadian sewaktu dibelanjakan beras, saya gak tahu kalau itu uang palsu. Gak perhatiin, ngambil uang dan langsung ditaruh. Pas dilihat-lihat memang tampak pudar, tapi saya bilang masa sih ini uang palsu, masih belum percaya," tuturnya.

Sejak kemarin, (28/2/2019), kata dia, dirinya sudah mencabut laporan kepolisian tersebut dan tidak menuntut apa-apa lagi dari terduga.

"Tadi istrinya datang minta tanda-tangan gitu untuk mencabut laporan di Polsek Denpasar Selatan. Jadi saya tidak tahu lagi bagaimana kelanjutannya," imbuhnya.

Berdasarkan keterangan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Hadimastika Karsito Putro kejadian berlangsung hari jumat tanggal 15 Februari 2019 sekira jam 08.30 WITA.

"Terlapor datang ke warung Pelapor (Tkp) untuk membeli 2 kg beras, saat transaksi tersebut Terlapor menyerahkan uang pecahan Rp 100 ribu dan Pelapor memberikan kembalian sebesar Rp 78 ribu lalu uang tersebut disimpan di toples penyimpanan uang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved