Ini Profil Andi Arief, Politisi Partai Demokrat yang Ditangkap Bersama Seorang Wanita karena Narkoba
Andi Arief diculik di Lampung, 28 Maret 1998 atau hanya dua bulan menjelang jatuhnya rezim Soeharto.
TRIBUN-BALI.COM - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief dikabarkan ditangkap di sebuah hotel di Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019).
Wasekjen Partai Demokrat ini ditangkap karena diduga mengonsumsi narkoba.
Sumber di kepolisian yang dihubungi Tribunnews hanya menjawab singkat ketika dimintai komentarnya.
"Iya nanti dirilis."
Informasi yang didapat Tribunnews menyebutkan, pada Minggu (3/3/2019) telah diamankan seorang pria yang diduga politikus Partai Demokrat atas nama Andi Arief.
Andi Arief ditangkap bersama seorang wanita oleh Tim NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri.
Andi diduga baru menggunakan shabu yang sesaat sebelum penggerebakan sabu beserta bong dibuang di kloset.
Berdasarkan info yang didapat Tribunnews, saat ini Andi Arief berada di Mabes Polri.

Berikut profil Andi Arief yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
Andi Arief lahir di Bandar Lampung, Lampung, 20 November 1970.
Saat ini, Andi Arief menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sejak tahun 2015.
Andi Andi Arief pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam dari tahun 2009 hingga 2014, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, Andi Arief pernah didapuk oleh SBY sebagai Komisaris PT Pos Indonesia.
Pada masa mudanya, AndiAndi Arief dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi.
Andi Arief aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada pertengahan dekade 1990-an.