Sekelumit Perjalanan Soeharto yang Mungkin Belum Kamu Ketahui, Pernah Jadi Pegawai Bank

Oleh bapaknya, Soeharto dititipkan pada sahabatnya, Hardjowijono. Seorang pensiunan yang tidak dikarunia anak, yang tinggal di Wonogiri.

KOMPAS.com
Presiden Soeharto pada saat mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 21 Mei 1998. 

TRIBUN-BALI.COM - Punya keluarga yang carut-marut, biasanya bikin orang jadi frustrasi.

Alhasil, enggak sedikit anak broken home yang ujung-ujungnya hidupnya juga hancur-hancuran.

Tapi, itu nggak berlaku buat Soeharto!

Yoi, meski bapak dan ibu kandungnya enggak rukun plus terlilit berbagai masalah (terutama masalah ekonomi), Soeharto yang beranjak remaja tetap banyak yang menyayangi serta memperhatikan.

Kalaupun ada yang beda dari sosok Soeharto dibandingkan dengan anak lain yang punya keluarga normal, itu adalah sifatnya yang cenderung pendiam dan tertutup.

Semasa sekolah, Soeharto yang terkenal rajin dan murah senyum ini termasuk lumayan gampang bergaul.

Cuma, teman yang benar-benar akrab dengannya hanya sedikit!

Sehari-hari, dia lebih banyak menghabiskan waktunya buat bertani.

Soeharto yang sangat mengagumi pakliknya, Prawirohardjo, paling jago menanam bawang bombai dan bawang putih.

Setelah lulus SD, Soeharto meneruskan ke Schakel School, sebuah sekolah menengah pertama di Wonogiri.

Karena jaraknya jauh dari rumah buliknya, dia pun harus pindah.

Demi bisa terus sekolah, Soeharto rela menumpang tinggal di rumah kakak Sulardi, sahabatnya, di Selogiri.

Soeharto dan Sulardi dapet jatah sekamar berdua.

Cuma, belum lama tinggal di sana, kakak Sulardi cerai dengan suaminya.

Terpaksalah Soeharto mencari tempat "numpang tidur" yang baru!

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved