Mendadak Peti Jenazah Tak Muat di Lubang Kubur, Ini Pengalaman Irasional Amat
Contohnya ketika ia menghadapi kenyataan mendadak peti jenazah tak muat dimasukkan ke lubang kubur yang ia gali.
TRIBUN-BALI.COM - SEJAK sekitar lima tahun melakoni profesi sebagai penggali kubur, banyak pengalaman irasional yang dijumpai Ahmad Nurasidi.
Hal itu kadang membuatnya bingung tak berkesudahan.
Namun pada akhirnya ia menyadari hal-hal tersebut menyangkut aspek religi (keimanan).
Contohnya ketika ia menghadapi kenyataan mendadak peti jenazah tak muat dimasukkan ke lubang kubur yang ia gali.
"Padahal sebelum menggali kan sudah diukur menyesuaikan ukuran peti janazah. Tapi ketika hendak dimasukkan tiba-tiba saja tidak muat. Aneh tapi nyata," sebutnya, Rabu (27/03/2019).
Berdasar ilmu agama yang ia ketahui, hal-hal seperti itu erat kaitannya dengan kadar keimanan jenazah.
Ketika iman atau amal ibadahnya kuat, prosesi pemakaman sangat mudah.
Sebaliknya ketika amal ibadah lemah prosesi pemakaman kerap mengalami kendala.
Contohnya, sebut lelaki yang akrab disapa Amat ini, kadang secara mendadak di lubang galian begitu banyak airnya.
Meski telah dikuras, namun seolah tak pernah berkurang hingga mesti menggunakan mesin pompa air untuk menguras.
Ada juga yang mendadak di bagian dasar muncul batu besar yang sangat keras.
"Pernah juga saya menjumpai begitu banyak akar-akaran yang cukup menyulitkan penggalian," bebernya.
Dirinya juga pernah mendapati tebing lubang galian yang terus menerus erosi atau longsor.
Susah payah dirinya mengatasinya hingga harus memajang beberapa lembar papan kayu sebagai penahan.
"Hal sebaliknya juga pernah saya alami. Penggalian hingga prosesi pemakaman sangat lancar. Saat menggali juga sama sekali menjumpai air. Ada juga yang tebingnya sama sekali tak longsor padahal pas terkena tekstur tanahnya begitu lembek," bebernya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Peti Jenazah Medadak Tak Muat Dimasukan ke Liang Kubur, Amat Juga Menemui Hal di Luar Nalar Ini, .
Penulis: Idda Royani
Editor: Didik Trio