Pemandu Lagu Rangkap Buka Bisnis Esek-Esek Terselubung Bertarif Segini, Aksinya Terbongkar Polisi
Marak praktik prostitusi terselebung di Kota Mojokerto, Jawa Timur, berhasil dibongkar oleh pihak kepolisian.
TRIBUN-BALI.COM, MOJOKERTO - Marak praktik prostitusi terselebung di Kota Mojokerto, Jawa Timur, berhasil dibongkar oleh pihak kepolisian.
Praktik dan jaringan prostitusi terselubung yang dikendalikan oleh seorang pemandu lagu alias purel di Kota Mojokerto berhasil dibongkar.
Dalangnya, adalah ED, perempuan 41 tahun yang juga seorang pemandu karaoke di tempat hiburan, alias pemandu lagu jadi mucikari.
ED sendiri adalah warga Magersari, Kota Mojokerto.
Kasus ini terbongkar setelah Tim Resmob Polres Mojokerto Kota mengamankan pria hidung belang, berinisial AW dan perempuan bernama NS (35) di sebuah kamar hotel di Mojokerto, Rabu (27/3/2019) malam, sekitar pukul 21.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Ade Warokka mengatakan, sebelum membongkar praktik prostitusi terselubung tersebut, polisi mendapatkan informasi dari masyarakat terkait perdagangan orang di sebuah hotel.
Mendapat informasi tersebut, petugas langsung menuju hotel tersebut untuk melakukan pengecekan serta melakukan penggerebekan.
''Nah, saat dilakukan penggerebekan AW dan NS sedang berhubungan badan,'' ujarnya, saat dihubungi Surya (Grup Tribunmadura.com), Sabtu (30/3/2019).
Setelah mengamankan AW dan NS, petugas melakukan pengembangan.
''Malam itu juga kami berhasil menangkap mucikari ED di rumahnya," tegas AKP Ade Warokka.
Menurut AKP Ade Warokka, bila ED dan NS sudah berpengalaman dan termasuk licin dalam membuka praktik prostitusi terselubung.
ED yang juga seorang pemandu lagu ini bahkan telah membuka jasa prostitusi sekitar 3 tahun yang lalu.
"Namun dia mengaku melakukan praktik prostitusi ini baru sekali. Padahal sebenarnya mereka telah membuka jasa prostitusi sejak beberapa tahun lalu. Sempat berhenti, namun kembali membuka lagi tahun ini," terangnya.
AKP Ade Warokka menambahkan, pihaknya masih mendalami terkait jaringan prostitusi ED. Hal itu dinilai penting, karena jaringan prostitusi yang dikendalikan ED merupakan jaringan lokal.
"Terkait jaringan prostitusi di luar mojokerto, belum ada pengakuan dari tersangka. Sementara Jaringannya masih lokal," paparnya.