Dua Minggu Jelang Pencoblosan, Gede Ariadi Pilih Mundur sebagai Caleg DPRD Buleleng
Kejutan politik terjadi dua minggu jelang coblosan Pileg 2019. Caleg DPRD Buleleng Dapil Kota, Gede Ariadi tiba-tiba mundur
Penulis: Ragil Armando | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kejutan politik terjadi dua minggu jelang coblosan Pileg 2019. Caleg DPRD Buleleng Dapil Kota, Gede Ariadi tiba-tiba mundur dari kontestasi akbar lima tahunan tersebut.
Tidak hanya mundur sebagai Caleg, putra mantan Bupati Buleleng 2002-2012, Putu Bagiada ini juga mundur dari jabatan sebagai Ketua Harian DPD II Golkar Buleleng.
"Yang bersangkutan mundur dari pencalonan dan kepengurusan," ungkap Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer di Denpasar, Minggu (31/3/2019).
Demer menghormati keputusan yang diambil Gede Ariadi tersebut. Hanya saja, Demer menyayangkan tindakan Gede Ariada yang dilakukan di masa injury time Pileg.
"Kita kan gak bisa larang, mana bisa, itu hak dia. Kita sayangkan sebenarnya, apalagi di masa injury time. Beda kalau masa DCS (Daftar Calon Sementara) kan bisa kita ganti," sergah Demer.
Demer memperkirakan, Gede Ariadi sudah pesimistis dengan pertarungan di Dapil Kecamatan Buleleng.
Demer mengakui bahwa pertarungan di Dapil Kota Buleleng sangat berat karena harus berhadapan dengan para Caleg petahana.
“Sepertinya dia sudah pesimis untuk menang di Dapil Kota Buleleng, itu kata teman-teman. Supaya tidak malu maka dia mengundurkan diri saat ini,” ujarnya.
Mengenai pengganti di kepengurusan, Demer masih menunggu konfirmasi dari DPD II Golkar Buleleng.
"Kami masih tunggu ya," paparnya.
Ketua KPU Bali, Dewa Agung Gede Lidartawan yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak bisa mencoret Gede Ariadi dari pencalegan di Pileg 2019.
Sebab, surat suara untuk DPRD Buleleng sudah tercetak.
"Ya kan sudah tercetak, bagaimana mau dicoret," katanya, Minggu (31/3/2019).
KPU hanya akan mengumumkan mengenai pengunduran diri Gede Ariadi dari pencalegan jika sudah ada surat dari DPD Golkar Bali.
"Kita akan umumkan ke masyarakat kalau memang ada surat dari induk partainya," ucap dia.