Cokelat Merek Mermaid dan Gerry Meiseis Belum Ditemukan di Bali, Ini Penjelasan BBPOM Bali
Saat ini tidak ditemukan produk itu (cokelat bermerek Mermaid dan Gerry Meiseis) di wilayah Bali ya. Produk cokelat Mermaid ini diproduksi oleh IRTP
Penulis: Rino Gale | Editor: Rizki Laelani
Cokelat Merek Mermaid dan Gerry Meiseis Belum Ditemukan di Bali, Ini Penjelasan BBPOM Bali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Produk jajanan cokelat bermerek Mermaid dan Gerry Meiseis yang diproduksi Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) belum ditemukan di wilayah Bali.
Kepala Balai Besar POM Denpasar, Dra I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan, sedang melakukan pengawasan di lapangan.
Apabila ditemukan produk yang sama akan diamankan dan diuji lab.
Namun sampai saat ini tidak ditemukan produk tersebut.
"Saat ini tidak ditemukan produk itu (cokelat bermerek Mermaid dan Gerry Meiseis) di wilayah Bali ya. Produk cokelat Mermaid ini diproduksi oleh IRTP. Jadi kan distribusinya terbatas," ujarnya saat dihubungi Tribun-Bali.com, Selasa (30/4/2019).
Baca: Kolektor Keris I Komang Sudiarta Berhasil Bawa Pulang Puluhan Keris Pusaka dari Israel
Baca: Pria Berhelm Mainkan Alat Vital di Pinggir Jalan Plawa, Ini Penjelasan Psikiater RSUD Wangaya
Baca: Segini Anggaran Pelantikan Anggota DPRD Bangli Periode 2019-2024, Pakaian Dinas Tembus Rp 390 Juta
Diketahui, wilayah kerja BBPOM Semarang telah berkoordinasi ke Dinkes Pekalongan dan melakukan investigasi terkait jajanan cokelat tersebut.
Informasi yang didapat bahwa ada tiga anak balita yang mengkonsumsi yakni Jesica (meninggal dunia), Nur Syafia (korban selamat masih di rawat di RS Budi Rahayu) dan Rafa (selamat tidak ada keluhan).
Jajanan yang dikonsumsi adalah cokelat bermerek Mermaid dan Gerry Meiseis yang dibeli di warung.
Sampel sejenis yang diperoleh Polres di pasar (sesuai info pedagang warung, produk di warung sudah habis) telah di bawa ke laboratorium BBPOM Semarang untuk diuji.
"Memang diperlunya kajian yang mendalam dan investigasi, apakah ini benar-benar penyebabnya dari jajanan tersebut. Karenakan ada tiga korban di antaranya, satu meninggal, satu dirawat dan satunya tidak apa-apa. Nah ini nanti dikaji sama tim yang ada di Semarang. Dan kita tunggu informasinya apakah benar jajanan tersebut yang menyebabkan," ujarnya
"Untuk kewaspadaan, dihimbau kepada masyarakat untuk sementara jangan mengkonsumsi produk atau jajanan tersebut. Dan apabila menemukan mohon dilaporkan ke Unit Layanan Pengaduan BBPOM di Denpasar," tutupnya. (*)