Hanya Barang Produksi Bali yang Bisa Tempati Stan, Disperindag Bali Siapkan Tim Kurasi Pameran PKB

Perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) rencananya akan digelar selama sebulan penuh, pada 15 Juni-13 Juli 2019 di Taman Budaya Provinsi Bali.

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Wema Satya Dinata
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Putu Astawa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) rencananya akan digelar selama sebulan penuh, pada 15 Juni-13 Juli 2019 di Taman Budaya Provinsi Bali.

Dari tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa perbedaan pelaksanaan PKB tahun ini.

Pertama, dari sisi penggunaan stan pameran untuk PKB 2019 rencananya akan digratiskan.

Oleh karena pada tahun ini digratiskan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan nanti akan dilakukan kurasi mengenai bagaimana prosedur untuk merekrut peserta pameran

Dikatakannya, tahapan seleksi dilakukan secara berjenjang mulai dari kabupaten/kota sebelum dilakukan kurasi oleh tim Disperindag Provinsi.

Adapun syarat-syarat yang wajib dipenuhi jika ingin mengikuti pameran yakni memiliki KTP Bali, serta produk-produk yang dihasilkan juga harus diproduksi di Bali.

Baca: Subak Yeh Saba Hanya Ditengok, Tak Pernah Dilakukan Perbaikan dan Tindak Lanjut

Baca: Viral, Pilot Lion Air Pukul Pegawai Hotel, Begini Penjelasan Pihak Lion Air

"Bukan diproduksi dari luar. Namanya saja Pesta Kesenian Bali sehingga barang -barang yang dihasilkan wajib dari Bali,” kata Astawa saat ditemui di Bali Creative Industry Center, Jumat (3/5/2019).

Setelah lolos dari kabupaten, kemudian para peserta akan diseleksi di tingkat provinsi yang dimulai pada tanggal 7 Apri 2019.

Kurasi dilakukan terhadap para peserta yang sudah diusulkan oleh kabupaten/kota se-Bali yang sampai sekarang berjumlah 215 peserta. 

Standar kurasi ditentukan oleh tim dari ISI Denpasar.

“Kita minta bantuan kepada pakarnya bagaimana kira-kira quality untuk government Bali yang pantas untuk dipamerkan.  Mereka yang tau kriterianya,” ungkapnya.

Astawa berharap nantinya jumlah tersebut bisa terus bertambah karena kuota jumlah stannya lebih dari 300.

Kedua, yang membedakan lagi adalah kalau tahun-tahun sebelumnya stan dicampur jenis barangnya, sedangkan untuk tahun ini akan dikelompokkan per bidang.

Baca: Tiga Hal Ini yang Dipelajari Pemkot Denpasar ke Bandung

Baca: Alokasi Pupuk Urea Bersubsidi di Bali Capai 31.173 Ton per Tahun

 “Nanti akan didesain sesuai arahan Pak Gubernur, dikelompokkan berdasarkan bidang pangan, sandang dan kerajinan tradisional. Kalau dulu dicampur ada perak, keris, kain. Tapi sekarang satu ruangan kalau perak maka semuanya perak,” terangnya.

Sambungnya, mengenai ukuran stan luasnya nanti berbeda-beda karena bisa saja satu stan bisa diisi dua peserta. Selain itu stannya didesain terbuka tanpa  disekat-sekat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved