Bukan Sekadar Takjil Buka Puasa, Ternyata Kolak Punya Filosofi Mendalam yang Jarang Diketahui
Rasanya yang manis dan berisi beraneka macam ini membuat kolak semakin digemari banyak orang. Namun tak banyak yang tahu bahwa kolak memiliki filosofi
TRIBUN-BALI.COM - Makanan khas yang selalu hadir dalam momen puasa adalah kolak.
Kolak sudah menjadi makanan favorit di saat berbuka puasa.
Menjelang waktunya berbuka puasa, akan sangat banyak ditemukan orang-orang yang berjualan kolak di pinggir jalan.
Rasanya yang manis dan berisi beraneka macam ini membuat kolak semakin digemari banyak orang.
Namun tak banyak yang tahu bahwa kolak memiliki filosofi atau makna yang sangat mendalam.
TribunStyle mengutip dari wartakotalive.com, inilah 5 makna mendalam dari kolak.
Baca: Pas Untuk Sajian Berbuka Puasa, Ini 5 Resep Kreasi Kolak Enak Dan Sederhana
1. Mengosongkan Dosa
Menurut sejarah, menu buka puasa kolak pertama kali diperkenalakan oleh para Wali.
Dalam bahasa Arab, kolak berasal dari kata 'Khala' yang berarti kosong.
Dengan demikian, kolak bermakna bahwa sebagai manusia kita harus selalu kosong akan dosa.
Baca: Tetap Semangat Latihan Meski Jalani Puasa Ramadan, Ini Persiapan Hamdi Jelang Laga Kontra Persebaya
Baca: Buka Puasa Bersama dan Salat Tarawih di Masjid At-Taqwa Polda Selama Bulan Ramadan
2. Mendekatkan Diri Pada Allah.
Selain khala, ada pula yang menyebutkan kolak berasal dari kata 'kholaqo dan bisa diturunkan menjadi 'kholiq' yang berarti mencipta.
Secara tidak langsung istilah tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai manusia harus selalu mendekat kepada Allah.
3. Mengingatkan pada Kematian
Makna ketiga dari kolak ini merujuk pada salah satu isian dalam kolak yaitu ubi.
Ubi adalah salah satu tumbuhan yang ditanam dan tumbuh di dalam tanah.