Mayat Sejoli Ditemukan Bergandengan Tangan di Ranjang, Anak Panah Tembusi Kepala dan Jantung

Mayat Sejoli Ditemukan Bergandengan Tangan di Ranjang, Anak Panah Tembusi Kepala dan Jantung

JITET
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUN-BALI.COM, WITTINGEN- Kepolisian Jerman tengah dibingungkan dengan kasus temuan lima jenazah misterius, dengan tiga di antaranya tertancap anak panah.

Diduga kasus kematian tersebut merupakan pembunuhan dan bunuh diri yang berkaitan dengan kisah dan persenjataan abad pertengahan.

Dugaan bunuh diri muncul setelah polisi yang menyelidiki tiga mayat pertama menemukan surat wasiat dari dua korban di kamar hotel, serta tidak adanya tanda-tanda pergumulan maupun keterlibatan orang lain.

Tiga jenazah pertama ditemukan pada Sabtu (11/5/2019) di sebuah kamar di hotel kota Bavaria Passau.

Sementara dua temuan jenazah wanita pada Senin (13/5/2019) di kota Wittingen.

Sebuah harian lokal, Bild, melaporkan para korban memiliki kesamaan dalam ketertarikan terhadap segala hal yang berkaitan dengan Abad Pertengahan, termasuk ksatria, senjata, dan alkimia.

Dua korban di hotel Passau, yakni seorang pria, Torsten W (53) dan seorang wanita, Kerstin E (33), yang ditemukan terbaringi tempat tidur dengan bergandengan tangan.

Laporan hasil pemeriksaan pascakematian mengungkapkan, keduanya tewas karena luka yang disebabkan anak panah yang menembus kepala dan jantung mereka.

Sebuah surat wasiat dari pasangan asal Rhineland-Palatinate itu juga ditemukan di dalam ruangan tersebut.

Sementara seorang korban wanita lainnya, Farina C (30), ditemukan terbaring di lantai dengan sebuah anak panah tertancap di lehernya.

Kantor kejaksaan setempat mengatakan kasus ini sebagai "permintaan pembunuhan dan bunuh diri", dengan dugaan korban wanita Farina C pertama menembak pasangan sebelum kemudian menembak dirinya sendiri.

Hasil pemeriksaan terhadap latar belakang para korban juga menunjukkan adanya kesamaan pada ketiganya sebagai penggemar hal-hal Abad Pertengahan.

Harian Bild mengatakan, korban Torsten W selama lima bulan terakhir menjalankan sebuah toko bernama "Milites Conductius" yang menjual aneka senjata abad pertengahan, hingga perlengkapan lainnya.

Sementara Farina C, diketahui sebagai seorang manajer penjualan roti, yang juga memiliki ketertarikan terhadap komunitas Abad Pertengahan.

Pada Senin (13/5/2019), polisi yang memeriksa apartemen kediaman Farina di Wittingen, menemukan jenazah dua wanita lain.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved