Tak Melulu Negatif, Riset Ini Klaim Bergosip Menguatkan Ikatan Sosial dengan Orang Lain

Riset juga menemukan rata-rata manusia dalam sehari menghabiskan 52 menit untuk membicarakan seseorang yang tidak ada di dekatnya

Editor: Irma Budiarti
Shutterstock via KOMPAS.com
Ilustrasi bergosip. Tak Melulu Negatif, Riset Ini Klaim Bergosip Menguatkan Ikatan Sosial dengan Orang Lain 

Tak Melulu Negatif, Riset Ini Klaim Bergosip Menguatkan Ikatan Sosial dengan Orang Lain

TRIBUN-BALI.COM - Tak Melulu Negatif, Riset Ini Klaim Bergosip Menguatkan Ikatan Sosial dengan Orang Lain

Bergosip, atau membicarakan orang lain memang tergolong kegiatan negatif.

Kendati demikian, hampir setiap orang pasti pernah bergosip.

Riset juga menemukan rata-rata manusia dalam sehari menghabiskan 52 menit untuk membicarakan seseorang yang tidak ada di dekatnya.

Terlepas dari asumsi gosip hanyalah sekadar omong kosong, penelitian juga menemukan tak selamanya gosip bersifat negatif.

Bahkan, periset mengklaim bergosip juga bermanfaat karena dapat menguatkan ikatan sosial dengan orang lain.

Riset telah diterbitkan dalam the journal Social Psychological and Personality Science dan dilakukan oleh peneliti dari University of California.

"Kami menemukan sebagian besar gosip adalah netral," kata Megan Robbins, pemimpin riset dan psikolog di University of California.

Dalam riset ini, peneliti menganalisis rekaman percakapan dari orang-orang yang telah setuju untuk memakai alat perekam portabel selama 2-5 hari.

Baca: Mimpi Memancing Simbol Kesuksesan & Keberuntungan? Berikut Arti Mimpi Memancing yang Harus Kamu Tahu

Baca: UPDATE Fakta Terbaru Kasus Mutilasi di Malang, Pelaku Potong Tubuh Korban Pakai Gunting Taman

File suara diberi kode valensi (positif, negatif atau netral), subjek (kenalan dan selebritas) dan topik (informasi sosial, penampilan fisik dan prestasi).

Setiap peserta juga diminta mengisi kuesioner kepribadian.

Dari hasil analisis data terungkap, secara keseluruhan topik percakapan dalam gosip cenderung netral.

Periset juga menemukan wanita lebih banyak bergosip daripada pria.

Namun, dalam para wanita lebih banyak berbagi informasi positif tentang orang yang mereka bicarakan saat bergosip.

Dr Elena Martinescu, peneliti postdoctoral di King's College London yang telah mempelajari gosip di tempat kerja menemukan, gosip dapat bermanfaat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved