Penembakan Misterius Mako Brimob di Purwokerto Satu Anggota Dilarikan ke RS, Begini Kondisinya
Penembakan misterius di Markas Komando ( Mako ) Brimob Kompi Batalyon B Watumas, Purwokerto pada Sabtu (25/5/2019) dini hari menyebabkan satu persone
TRIBUN-BALI.COM, PURWOKERTO - Penembakan misterius di Markas Komando ( Mako ) Brimob Kompi Batalyon B Watumas, Purwokerto pada Sabtu (25/5/2019) dini hari menyebabkan satu personel Brimob menjadi korban.
Dikutip Tribun Bali dari Tribun Jateng melaporkan, satu personel Brimob menjadi korban penembakan dan mengalami luka ringan di kepala bagian atas atau ubun-ubun.
Setelah peristiwa penembakan tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Mako Brimob Kompi 3 Batalyon B Watumas, Purwokerto, ditembaki oleh orang tidak dikenal pada Sabtu (25/5/2019) sekira pukul 01.30 dini hari.
Atas kejadian tersebut salah satu personil anggota Brimob menjadi korban penembakan, dan mengalami luka ringan di kepala bagian atas atau ubun-ubun.
Usai mengalami penembakan tersebut korban dilarikan ke Rumah Sakit TNI RST Wiajayakusuma Purwokerto, pada pukul 02.30 WIB.
Berdasarkan penuturan dari Bagian Humas RST Wijayakusuma, Sayanto, korban dibawa dalam kondisi terluka pada bagian kepala bagian atas atau ubun-ubun.
"Berdasarkan data yang kami miliki, identitas salah satu personil Brimob tersebut bernama Bripka Imam Santosa. Korban sampai rumah sakit sekitar pukul 02.30 WIB," ujar Humas RST Wijayakusuma Purwokerto, Sayanto kepada Tribunjateng.com, Sabtu (25/5/2019).
Menurut Sayanto, korban diantar oleh sesama temannya ke rumah sakit tersebut.
"Benar korban mengalami luka ringan, berupa tergores, di kepala bagian atas atau ubun-ubun. Ketika datang korban dalam kondisi sadar," tambahnya.
Pihak medis tidak dapat mengungkapkan sebab utamanya apa, sebab rumah sakit hanya menangani lukanya saja.
"Korban waktu itu langsung ditangani dengan dijahit tetapi tidak banyak. Sudah langsung pulang pada pukul 03.00 WIB dan menjalani rawat jalan," tambahnya.
Menurut pernyataan Sayanto, Bripka Imam Santosa hanya mengalami luka lecet.
Menurutnya kulit kepala memang rawan jika terkena benda tajam seperti jarum.
Apalagi jika terkena peluru, pasti akan mengalami pendarahan.