UNHI Lepas 386 Wisudawan dalam Wisuda ke-55
Universitas Hindu Indonesia (UNHI) kembali mengukir sejarah dalam mencetak generasi terdidiknya tahun 2019 ini
Penulis: eurazmy | Editor: Irma Budiarti
UNHI Lepas 386 Wisudawan dalam Wisuda ke-55
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Universitas Hindu Indonesia (UNHI) kembali mengukir sejarah dalam mencetak generasi terdidiknya tahun 2019 ini.
Kali ini, sebanyak 386 mahasiswa UNHI resmi diwisuda usai menyelesaikan masa studinya.
Prosesi wisuda ke-55 UNHI berlangsung di Hotel Inna Grand Bali Beach, Denpasar, Rabu (29/5/2019).
Adapun, ratusan sarjana Strata Satu (S1) ini berasal dari berbagai fakultas seperti Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Fakultas Teknik, Fakultas Pendidikan dan Fak Kesehatan.
Selain itu, juga ada 13 orang diresmikan merengkuh gelar Doktor Strata Tiga (S3).
Wisuda sarjana ke-55 ini sekaligus menjadi ajang apresiasi terhadap wisudawan sarjana dan doktor terbaik.
Baca: Kuasai Sabu-sabu dan Ekstasi, Cecep Dituntut 15 Tahun Penjara
Baca: Ini yang Dikhawatirkan Pelatih Persib Rene Alberts Saat Main di Padang, Kita Lupakan Masa Lalu
Mereka adalah Putu Dewi Pradnyan dari Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya dengan perolehan IPK 3,91 (Cumlaude).
Sementara wisudawan terbaik dari program Doktor diraih Dr Made Pidada Manuaba dari Program Doktor Ilmu Agama dan Kebudayaan dengan perolehan IPK 3,79 (Cumlaude).
Selain itu, juga dilakukan prosesi penyematan penghargaan kepada wisudawan termuda dan tertua.
Rektor UNHI, Prof Dr drh I Made Damriyasa menuturkan harapan besar terhadap masa depan perguruan tinggi kepada para alumni.
Terlebih, UNHI saat ini juga terus berupaya berkembang sejalan dengan zaman.
Tahun 2019 ini, UNHI menghadirkan Prodi Ilmu Hukum Adat sebagai upaya menyiapkan SDM berkompeten dalam mengelola desa adat pakraman.
Baca: UMP Bali Kecil, Perda Ketenagakerjaan Atur Upah Sektoral Bidang Pariwisata & Industri Kreatif
Baca: Porsenijar Bali 2019 Cabor Judo Jadi Ajang Seleksi Awal Popnas 2019
Meski berbasis adat istiadat, lanjut dia, UNHI tetap memandang pentingnya adat dalam memandang revolusi industri 4.0.
''Kita juga dituntut untuk berubah, beradaptasi tanpa harus meninggalkan keajegan Bali kita,'' katanya.