Barista Bukan Sekadar Tukang Pembuat Kopi, Puluhan Anak Muda Ikuti Workshop Barista Basic
Workshop barista basic yang digelar BBekraf Denpasar dipusatkan di Vasini Smart Boutique Hotel, berlangsung dari 31-21 Juni 2019
Penulis: Rino Gale | Editor: Irma Budiarti
Barista Bukan Sekadar Tukang Pembuat Kopi, Puluhan Anak Muda Ikuti Workshop Barista Basic
Laporan Wartawan Tribun Bali, Rino Gale
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Barista bukan sekadar tukang pembuat kopi.
Barista menentukan setiap sajian secangkir kopi yang membutuhkan sebuah keterampilan khusus dalam meraciknya.
Workshop barista basic yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Denpasar dipusatkan di Vasini Smart Boutique Hotel, berlangsung dari 31-21 Juni 2019 mendatang, yang diikuti 50 peserta dari kalangan anak-anak muda dengan menghadirkan para pembicara dari Indonesia Barista Asosiasi.
Secara resmi kegiatan workshop barista basic dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Denpasar, Made Toya mewakili Wali Kota Denpasar bersama Kadis Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani, Ketua Harian Bekraf Denpasar I Putu Yuliartha ditandai dengan pembuatan espreso, Jumat (31/5/2019).
Baca: Kadispar Sebut Kunjungan Wisdom ke Bali Turun 12 Persen Akibat Harga Tiket Pesawat Mahal
Baca: XL Axiata & Kemenhub Luncurkan Aplikasi Peta Jelajah Nusantara, Sajikan Fitur yang Mudahkan Pengguna
“Barista bukan sekadar tukang pembuat kopi melainkan lebih dari itu, mereka adalah seniman," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Denpasar, Made Toya saat membaca sambutan Wali Kota Denpasar.
Lebih lanjut dikatakan, budaya minum kopi terutama di pagi hari sangatlah khas.
Tidak hanya di pagi hari tapi dalam setiap aktivitas selalu kita lihat masyarakat menyajikan secangkir kopi.
Popularitas kopi yang kian tahun kian meningkat pun ikut menaikkan gengsi dan popularitas para peracik kopi bernama barista.
Dalam meracik kopi hingga penyajian, barista dibekali dan diajarkan bagaimana tentang karakter kopi, karakter espreso, keahlian rasa dan juga jam terbang tinggi.
Baca: PLN UID Bali Siapkan Posko Idul Fitri Bagi Pemudik
Baca: DisnakerESDM Bali Tindaklanjuti Satu Perusahaan yang Tak Berikan THR untuk Karyawan
Disisi lain semakin semaraknya dunia kopi juga akhirnya melahirkan kompetisi barista kelas dunia.
"Dari kegiatan workshop ini diharapkan mampu memberikan dampak pada peningkatan sumber daya manusia, khususnya barista yang tidak sekadar tukang pembuat kopi, namun mereka adalah seniman yang tahu betul seberapa banyak takaran dan campuran yang diperlukan untuk menyajikan espreso dan variasinya. Jika pelanggan memesan cappucino maka mereka akan benar-benar meramu cappucino, bukan latte, dan sebaliknya," ujarnya.
Kadis Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani, didampingi Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Denpasar Wayan Hendaryana mengatakan, workshop barista dilaksanakan selama tiga hari dikhususkan kepada para pemula.
Harapan kedepan profesi barista bisa menjadi sebuah potensi serta profesi yang memberikan peluang besar dalam meningkatkan perekonomian.
Baca: Unggul 3-1 Atas Tabanan, Denpasar Rebut Gelar Juara Porsenijar Bali 2019 Cabor Sepakbola
Baca: Mudah Merasa Lapar Meski Sudah Makan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya