Mantan Pelaku Bom Bali Satu Buka-bukaan Soal Mudahnya Racik Bom dan Sulitnya Bikin Bumbu Soto
"Kami dapat modal waktu itu dari Kemensos. Satu orang dapat Rp 15 juta. Khusus untuk napiter yang kembali ke NKRI," bebernya.
Mantan Pelaku Bom Bali 1 Buka-bukan Soal Mudahnya Racik Bom dan Sulitnya Bikin Bumbu Soto
TRIBUN-BALI.COM, SOLO - Mantan Narapidana Teroris (Napiter) Bom Bali 1, Joko Tri Harmanto, kini mencari nafkah sebagai penjual soto ayam.
Dia membuka warung itu di pinggir jalan Gang Kurma 6, Tangkil Baru, Kabupaten Sukoharjo.
Warung soto itu dinamainya Bang Jack.
"Saya mulai usaha itu setahun yang lalu," kata Jack Harun, sapaan Joko di Sala View Hotel, Kota Solo, Jumat (28/6/2019).
Satu porsi soto ayam dijual seharga Rp 5.000 untuk mangkuk besar dan Rp 3.000 untuk mangkuk kecil.
"Kami dapat modal waktu itu dari Kemensos. Satu orang dapat Rp 15 juta. Khusus untuk napiter yang kembali ke NKRI," bebernya.
Jack berujar kali pertama membuka soto ayam cukup sulit.
Terutama dalam hal peracikan bumbu soto.
"Lebih mudah merakit bom, ketimbang meracik bumbu soto," ujar mantan anak buah Noordin M Top itu seraya tertawa.
Untuk menebus dosa masa lalu, Jack Harun membuka program Jumat Berkah dalam warung soto itu.
Ada soto gratis tiap hari Jumat minggu pertama.
Jack Harun kini telah mendirikan yayasan bernama Gema Salam.
Yayasan itu menampung mantan napiter yang kembali berideologi Pancasila.
"Kami melakukan upaya deradikalisasi dengan cara kunjungan rutin ke penjara napiter.
Kami ingin mereka bertaubat, kembali ke pangkuan NKRI," ujarnya.