Berita Banyuwangi

BPPT hingga CEO TaniHub di Startup Competition Agribusiness Banyuwangi

Ajang Banyuwangi Agribusiness Startup Competition (ASC) 2019 telah rampung digelar

Editor: Irma Budiarti
Surya/Haorrahman
Ajang Banyuwangi Agribusiness Startup Competition (ASC) 2019 telah rampung digelar. BPPT hingga CEO TaniHub di Startup Competition Agribusiness Banyuwangi 

BPPT hingga CEO TaniHub di Startup Competition Agribusiness Banyuwangi

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ajang Banyuwangi Agribusiness Startup Competition (ASC) 2019 telah rampung digelar.

Di babak final, selain presentasi akhir oleh peserta, ajang yang sejak tahap penyisihan diikuti 653 anak muda itu menghadirkan para mentor mumpuni.

Diantaranya CEO dan Co-Founder TaniHub (startup pertanian) Ivan Arie Sustiawan, Kepala Balai Inkubator Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Anugerah Widiyanto, dan CEO Sirtanio (eksporter beras organik Banyuwangi) Ahmad Tesario.

"Saya kaget, ternyata peserta kompetisi startup pertanian ini terus meningkat. Tiga tahun lalu baru 300-an, sekarang tembus 650 orang secara total. Artinya, tumbuh awareness di kalangan anak muda bahwa bisnis pertanian punya prospek,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Senin (1/7/2019).

Baca: Abash Merasa Ada yang Bergerak di Perut Lucinta Luna, Jawabannya: Darah Daging Kamu Sayang

Baca: Telkomsel Raih Penghargaan Penyedia Layanan Digital Indonesia Terbaik Asia-Pasifik

Menurut Anas, antusiasme anak muda menyambut kompetisi tersebut merupakan kabar gembira.

Pasalnya, selama ini 61 persen postur petani didominasi petani “tua” 45-54 tahun. Sehingga ajang ini menjadi jembatan lahirnya petani-petani muda.

Anas menambahkan, pihaknya sengaja mengundang mentor-mentor mumpuni untuk langsung memberikan ilmunya ke ratusan anak muda peserta kompetisi, khususnya para finalis.

"Anak-anak muda bisa mendengar pengalaman dari mereka yang sudah berhasil bisnis pertanian. Ya semacam cuci otak lah, bahwa anak muda tak semuanya harus bercita-cita jadi banker, PNS, atau Youtuber,” ujarnya.

“Kami hadirkan TaniHub, salah satu startup pertanian terbesar. Dari mereka, bisa belajar business process pertanian dengan pendekatan TI,” lanjut Anas.

Baca: Empat Pembobol Vila Diamankan Polda Bali, Dua Pelaku Jaringan Residivis

Baca: Umar Pertanyakan Kesiapan Disdikpora Denpasar dalam PPDB SMP 2019

Dihadirkan pula Sirtanio, perusahaan Banyuwangi yang mengekspor beras organik ke luar negeri serta memasoknya ke berbagai kota besar.

“Saya melihat sendiri anak-anak muda di Sirtanio berkolaborasi dengan petani di Kecamatan Singojuruh. Ini inspiratif, bisa ditiru anak muda lainnya,” jelas Anas.‎

Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan menambahkan, BPPT dihadirkan untuk memperkuat perspektif teknologi pertanian dalam mengakselerasi produktivitas.

“Inovasi teknologi juga penting untuk melahirkan inovasi olahan produk pertanian,” terangnya.

CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan mengatakan, startup harus memperhatikan seluruh proses bisnis agar melahirkan hasil optimal dibanding bisnis konvensional.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved