Cokorda Suarma Putra, Korban Ngaben Massal di Klungkung Meninggal Dunia, Ini Kata Dokter Soal PL
Cokorda Suarma Putra (65) korban kebakaran ngaben massal di Klungkung meninggal dunia
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Irma Budiarti
Cokorda Suarma Putra, Korban Ngaben Massal di Klungkung Meninggal Dunia, Ini Kata Dokter Soal PL
Laporan Wartawan Tribun Bali, M Firdian Sani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Cokorda Suarma Putra (65) korban kebakaran ngaben massal di Klungkung meninggal dunia pada Kamis (18/7/2019) sekitar pukul 04.00 Wita.
Sebelumnya Nyoman Murdika (46) yang juga korban luka bakar ngaben massal tersebut meninggal dunia pada Kamis (11/7/2019) lalu, setelah dirawat intensif di ruang luka bakar RSUP Sanglah karena alami luka bakar 70 persen.
Tribun Bali mengonfirmasi dr Alit Forensik RSUP Sanglah mengatakan, Cokorda dirawat selama 11 hari di ruang luka bakar RSUP Sanglah, mulai 7-18 Juli 2019. Menurut hasil pemeriksaan luar, ditemukan luka bakar derajat II.
"Korban alami luka bakar derajat II, mengenai seluruh lapisan kulit pada bagian wajah, dada, perut, kedua tungkai seluas 54 persen permukaan tubuh," ungkap dr Alit.
• 58 Kasus Berhasil Diungkap Selama Operasi Pekat Agung 2019, Dua Kasus Ini Paling Menonjol
• Polisi Amankan 53 Tersangka Dalam Operasi Pekat Agung 2019, Didominasi Curas hingga Curanmor
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang warga yakni I Wayan Murdika (45), warga Desa Negari dan Cokorda Suarma Putra (65) asal Tampak Siring, Gianyar, harus dilarikan ke RSUP Sanglah karena menjadi korban luka bakar parah, ketika terjadi kebakaran ngaben massal di Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung, Minggu (7/7/2019).
Berdasarkan keterangan warga, insiden tersebut terjadi ketika akan dilaksanakan pembakaran sawa (jenazah). Ketika akan dibakar, tiba-tiba selang dari kompor jenazah terlepas. Di saat bersamaan, tidak jauh dari lokasi ada warga yang menghidupkan dupa.
Akibatnya api menyambar selang kompor, yang berbahan bakar bensin bercampur solar. Tekanan udara dari kompor membuat api menyambar begitu liarnya sehingga membakar warga yang berkerumun di sekitar TKP.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, kasus kebakaran saat ngaben massal ini akan terus didalami oleh polisi.
Namun polisi masih menunggu keterangan pihak keluarga karena masih dalam keadaan berduka. (*)