8 Hal Menarik Perayaan Umat Hindu Saat Galungan dan Kuningan

Tak seperti perayaan Nyepi, saat Galungan dan Kuningan, wisatawan yang berlibur di Bali bebas menikmati pulau tersebut.

Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI
Warga memanfaatkan liburan Hari Raya Galungan dengan mengajak keluarga dan anaknya bermain di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Rabu (24/7/2019). Hari Raya Galungan di Bali disambut suka cita. Galungan akan berlangsung selama beberapa hari, dan pada hari terakhir merupakan perayaan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (3/8/2019). 

8 Hal Menarik Perayaan Umat Hindu Saat Galungan dan Kuningan

TRIBUN-BALI.COM - Hari Raya Galungan di Bali disambut suka cita.

Galungan akan berlangsung selama beberapa hari, dan pada hari terakhir merupakan perayaan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (3/8/2019).

Tak seperti perayaan Nyepi, saat Galungan dan Kuningan, wisatawan yang berlibur di Bali bebas menikmati pulau tersebut.

Namun tentu saja, wisatawan diharuskan untuk menjaga sopan santun selama perayaan Galungan dan Kuningan berlangsung.

Sebelum menyaksikan secara langsung perayaan Galungan dan Kuningan di Bali, berikut 9 fakta Hari Raya Galungan dan Kuningan:

1. Hari Raya Galungan dirayakan setiap 210 hari sekali

Suasana persembahyangan Galungan umat Hindu di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2019).
Suasana persembahyangan Galungan umat Hindu di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2019). (Tribun Bali/M Firdian Sani)

Perhitungan ini didasarkan pada perhitungan kalender Pakuwon.

Mengutip dari Bali Spirit, Galungan dimulai dengan Rabu Dunggulan, yaitu minggu ke-11 dari 210 hari kalender Pakuwon.

Dengan begitu, setiap tahunnya Galungan dirayakan dua kali, yang berjarak rata-rata tujuh bulan.

2. Makna Galungan dan Kuningan

Umat Hindu hendak melakukan persembahyangan Galungan di Pura Jagatnatha Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2019)
Umat Hindu hendak melakukan persembahyangan Galungan di Pura Jagatnatha Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2019) (Tribun Bali / Rizal Fanany)

Mengutip dari Kompas.com, Galungan merupakan perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).

Menurut umat Hindu di Bali, saat Hari Raya Galungan para dewa turun ke Bumi dan jiwa leluhur berkunjung ke keluarga mereka.

Sementara Kuningan bermakna mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi diri.

Tujuannya yaitu agar terhindar dari marabahaya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved