8 Hal Menarik Perayaan Umat Hindu Saat Galungan dan Kuningan
Tak seperti perayaan Nyepi, saat Galungan dan Kuningan, wisatawan yang berlibur di Bali bebas menikmati pulau tersebut.
8 Hal Menarik Perayaan Umat Hindu Saat Galungan dan Kuningan
TRIBUN-BALI.COM - Hari Raya Galungan di Bali disambut suka cita.
Galungan akan berlangsung selama beberapa hari, dan pada hari terakhir merupakan perayaan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (3/8/2019).
Tak seperti perayaan Nyepi, saat Galungan dan Kuningan, wisatawan yang berlibur di Bali bebas menikmati pulau tersebut.
Namun tentu saja, wisatawan diharuskan untuk menjaga sopan santun selama perayaan Galungan dan Kuningan berlangsung.
Sebelum menyaksikan secara langsung perayaan Galungan dan Kuningan di Bali, berikut 9 fakta Hari Raya Galungan dan Kuningan:
1. Hari Raya Galungan dirayakan setiap 210 hari sekali

Perhitungan ini didasarkan pada perhitungan kalender Pakuwon.
Mengutip dari Bali Spirit, Galungan dimulai dengan Rabu Dunggulan, yaitu minggu ke-11 dari 210 hari kalender Pakuwon.
Dengan begitu, setiap tahunnya Galungan dirayakan dua kali, yang berjarak rata-rata tujuh bulan.
2. Makna Galungan dan Kuningan

Mengutip dari Kompas.com, Galungan merupakan perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).
Menurut umat Hindu di Bali, saat Hari Raya Galungan para dewa turun ke Bumi dan jiwa leluhur berkunjung ke keluarga mereka.
Sementara Kuningan bermakna mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi diri.
Tujuannya yaitu agar terhindar dari marabahaya.