Gases Bali Datangkan Tiga Truk Styrofoam dari Malang
"Jika pakai bambu banyak orang tipu-tipu, mereka ganti dengan kurungan ayam," ujar I Wayan Candra.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Lugas Wicaksono
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam memproduksi Ogoh-ogoh, Gases Bali menggunakan bahan utama dari styrofoam. Sebab, menurut I Wayan Candra, pemilik Gases Bali, Ogoh-ogoh dari bahan styrofoam lebih ringan dan efisien daripada menggunakan bahan dari bambu atau besi.
"Kami menggunakan bahan styrofoam, lem, cat dan kayu dalam membuat Ogoh-ogoh," ujarnya.
"Jika pakai bambu banyak orang tipu-tipu, mereka ganti dengan kurungan ayam," tambahnya.
Bahan styrofoam yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan Ogoh-ogoh didatangkan langsung dari Malang, Jawa Timur. Selama tiga bulan tetakhir, Gases Bali telah mendatangkan tiga truk stereofom dengan total 150 bal styrofoam. Satu styrofoam berukuran 1×2 meter.
Setiap harinya, Gases Bali mampu memproduksi hingga delapan Ogoh-ogoh berbagai bentuk dan ukuran. Harga Ogoh-ogoh anak kecil mulai dari Rp 250 ribu dan termahal Ogoh-ogoh orang dewasa mencapai Rp 12 juta.
"Lebih rendah dari harga pada umumnya, karena pada prinsipnya niat kami ingin membantu masyarakat merayakan Nyepi," ujar I Wayan Candra, pemilik Gases Bali. (*)