Citizen Reporter

Manusia Tiga C

Terbaik, Pertama, dan Terpuji. Yang ”pertama belum tentu terbaik”. Akan tetapi yang ”terbaik, pasti pertama terpuji”.

Editor: imam hidayat

Untuk itu, di dunia ini, sosok pintar terpelajar, berpangkat dan berkedudukan. Akan tetapi, bila hidupnya tidak cukup kebajikan keberadaannya menjadi monster-monster yang amat menakutkan, dan tindak-tanduknya menjadi penyebab kehancuran masyarakat, bangsa, negara, dan agama.

 

Tri Suci Waisak

Kamis, 15 Mei 2014, umat Buddha memperingati hari raya Tri Suci Waisak 2558 T.B. (Tahun Buddhis). Mengenang kembali tiga peristiwa penting yang terjadi pada bulan Waisak. Yang pertama, Kelahiran Pangeran Siddharta di taman Lumbini 623 SM.; kedua, Pertapa Siddharta mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha, di bawah pohon Bodhi kota Bodh Gaya 588 SM., dan ketiga, Buddha Gotama wafat di Kusinagara 543 SM.

Sesaat setelah Siddharta lahir, kepada raja Sudodana--- ayahnya, ahli nujum Petapa Asita meramal dua hal; pertama, jika Siddharta memilih jalan hidupnya menjadi raja, ia hanya seorang ”penjaga istana”, dan kedua, jika Siddharta memilih jalan hidupnya menjadi pertapa dan mencapai Buddha, ia adalah seorang pemimpin besar dunia yang cakap, cakep, cukup

Raja Sudodana menolak anaknya hidup bertapa dan menjadi Buddha. Tetapi bertanya kepada Asita,  ”... Asita, apakah ada cara menghindarinya, agar Siddharta tidak menjadi pertapa mencapai Buddha?”

Dengan jelas dan tegas  Asita menjawab: ”Ada...!”.

Jika Siddharta tidak melihat empat kejadian alam, yaitu; tidak melihat orang tua, tidak melihat orang sakit, tidak melihat orang mati, dan  tidak melihat orang yang menjadi pertapa.

Atas dasar jawaban tersebut, oleh raja Sudodana, pangeran Siddharta dipingit di dalam tembok istana dengan segala kemewahan duniawi. Usia enam belas (16) tahun dinikahkan dengan Dewi Yasodara. Semacam perkawinan secara politik demi kepentingan seorang raja selayaknya kepala negara guna melanggengkan kekuasaannya.  

Pada usia 29 thn. Siddharta bertekad bulat memilih jalan meninggalkan keduniawian hidup bertapa. Setelah bertapa selama 6 tahun, tepat pada purnama bulan Waisak Siddharta menjadi Buddha mencapai Penerangan Sempurna---sempurna pengetahuanya---sebagai seorang terpelajar, tidak buta aksara, sempurna tindak tanduknya—tidak cacat sosial, tidak cacat moral, dan tidak cacat spiritual (berarti)---sempurna kematianya.

Pada usia 80 tahun. Buddha Gotama wafat. Meninggal dunia dengan tenang, tidak mati dikejar-kejar lawan, secara  tersiksa dan terpaksa disiksa harus mati dibunuh musuh, juga tidak mati hilang secara misteri. Buddha Gotama meninggal dunia dengan tenang. Hingga kini tempat-tempat peninggalan Buddha menjadi saksi sejarah, dikunjungi ribuan orang setiap harinya.

Sebagai pemimpin jagad kelas dunia, hingga akhir hayat Buddha Gotama tetap pada prinsipnya yang  tegas, sikap tidak keras, swadesi---kesederhanaan, dan ahimsa—anti kekerasan.

Kepada para pengikut, memberikan kebebasan berpikir, menggunakan akal sehat dalam menentukan pilihan jalan hidup menjadi pegangan. Hidup adalah opsi (pilihan), karena itu ada sisi konsekwensi (tanggung jawab) dan sisi konpensasi (buah dari perbuatan). Diri sendiri adalah penentu bagi diri sendiri, pihak lain hanya pendukung, pihak lain sama sekali bukan penjamin.

Bagi yang mau mengerti benar pernyataan itu, ketika terjadi sesuatu yang buruk pun pada diri, tidak mencari pihak lain untuk disalahkan. Karena sadar bahwa kejadian, merupakan buah dari pilihan sendiri. Dengan demikian pekerjaan tuhan pun menjadi ringan, tuhan tidak direpotkan oleh ulah manusia yang tidak tahu diri. 

Hingga kini pesan moral itu tadi, masih bisa menjadi inspirasi bagi murid dalam memilih guru, rakyat pintar terpelajar memilih pemimpin. Meskipun dalam situasi sulit serba tidak menentu, sementara banyak orang bingung ketika akan mempilih guru sebagai panutan, rakyat memilih pemimpin untuk menjadi pengayom dan pengayem. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved