Semarak Piala Dunia di Bali

Pedagang Pasar Badung Saling Ejek

Nobar Portugal kontra AS di Pasar Buah

Editor: Rizki Laelani
zoom-inlihat foto Pedagang Pasar Badung Saling Ejek
TRIBUN BALI/MARIANUS SERAN
PEDAGANG NOBAR - Sejumlah pedagang buah-buahan di rumah toko (ruko) di sepanjang Jalan Ternate Pasar Badung, Kota Denpasar nonton bareng sambil menunggu pembeli.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Teriakan gol, terdengar hampir di seluruh rumah toko (ruko) di sepanjang Jalan Ternate Pasar Badung, Kota Denpasar.

Ruko yang ditempati para pedagang beraneka ragam buah itu, tengah menyaksikan pertandingan AS kontra Portugal di grup G Piala Dunia Brasil, Senin (23/6/2014) pagi.

Ramai teriakan gol itu setelah pemain AS, Jermaine Jones membalas gol Nani untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1, pada menit ke-64.

Suasana berbeda terlihat di ruko buah milik Jeru. Das (42) dan Sabeiru (50) penghuni ruko itu kecewa dengan gol belasan AS.

Mereka terus mendukung Ronaldo dkk untuk memenangkan laga melawan AS, untuk membuka peluang lolos ke-16 besar.

"Ayo Ronaldo, ciptakan gol. Kamu bisa," kata Das mendukung negara favoritnya.Tak hanya teriakan gol.

Saling ejek pun tak terhindarkan antar penghuni ruko. Ada yang mendukung Amerika, dan sebagian Portugal. Teriakan riang itu dilakukan sembari melayani pembeli.

Pelanggan dan konsumen juga terhibur dengan ejekan para pedagang itu.

"Di sini seperti itu, setiap ruko ada jagonya di Piala Dunia Brasil, jadi saling ejek itu wajar," kata Das sambil berteriak ayo Portugal.

Demam Piala Dunia Brasil ternyata merambah sampai kalangan pedagang. Pedagang buah di Pasar Badung pun terkena imbas demam itu dan sangat terhibur.

Dari malam hingga pagi, tiga pertandingan tak satupun dilewatkan oleh mereka.

"Kami tidak pernah melewatkan satupun pertandingan. Dari malam hingga pagi kami jajakan buah di sini. Saat ada pembeli kami tinggalkan nontonnya untuk melayani," kata Sabeiru pedagang di ruko milik Jeru.

Menurutnya, ajang Piala Dunia Brasil juga menjadi hiburan bagi semua pedagang di Jalan Ternate. "Coba lihat, semua pedagang buah lagi nonton kan," katanya sambil menunjuk ke ruko lain.

Walaupun televisi sebagai media menonton hanya 24 inchi, namun semua pedagang tetap duduk atau tiduran di depan televisi untuk menikmati pertandingan.

"Semua televisi di sini kecil, tapi cukup ramaikan," katanya. Sabeiru sendiri mengaku menjagokan Belanda pada Piala Dunia Brasil. Menurutnya kemenangan spekatukuler dari Spanyol, menakuti semua lawannya.

"Juara bertahan dikalahkan. Ini membuka mata semua negara betapa tangguhnya Belanda pada ajang empat tahunan kali ini," katanya.

Dia juga memprediksi, Belanda bertemu Brasil, hasilnya sulit ditebak karena kedua negara memiliki kekuatan sama. Namun sejarah Belanda tak pernah menang akan dihapus dalam Piala Dunia kali ini.

"Belanda bisa menangkan pertandingan kontra Brasil," kata pria setengah abad asal Sitobondo ini. Di ruko milik Jeru, menjajakan buah jeruk dan mangga yang didatangkan dari Jawa Timur.

Buah yang didatangkan mencapai dua ton, yang dijual di seluruh Bali dan NTB.

"Kami hanya jual perbakul yang isinya 60 Kg. Kami tidak layani penjualan perbuah," katanya.
Nobar para pedagang berakhir setelah kedua negara bermain seri 2-2. Terlihat ada pedagang yang senang dan ada yang kecewa.

Namun aktivitas jual beli tetap berjalan seperti biasa sembari mingisahkan kembali drama sepakbola yang terjadi pada pertandingan sengit itu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved