Semarak Piala Dunia di Bali

Saatnya Messi Wujudkan Mimpi

Untuk gelar individu jangan ditanyakan lagi, sudah tak terhitung

Editor: Rizki Laelani
zoom-inlihat foto Saatnya Messi Wujudkan Mimpi
TRIBUN BALI

TRIBUN-BALI.COM - "Saya rasa tak ada yang lebih indah ketimbang meraih Piala Dunia." Begitu ungkapan hati bintang Argentina Lionel Messi usai membawa negaranya menaklukkan Nigeria 3-2 pada laga terakhir Grup F, Kamis (26/6/2014) dinihari.

Messi memang memendam impian yang sangat besar untuk memenangi Piala Dunia. Maklum, inilah satu-satunya gelar yang belum mampu ia rebut sepanjang kariernya sebagai pesepakbola kesohor.

Sebelumnya Messi sudah bergelimang gelar domestik di Spanyol, Liga Champions Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub bersama Barcelona. Di tingkat internasional ia baru sebatas memenangi trofi untuk level junior yakni Piala Dunia U-20 dan Olimpiade.

Untuk gelar individu jangan ditanyakan lagi. Sudah tak terhitung, termasuk di dalamnya empat gelar beruntun sebagai Pemain Terbaik di jagat bumi ini.

Sayang, kesuksesan Messi di tingkat klub tersebut tak terbawa ke tim Argentina senior. Messi telah memperkuat Albiceleste sejak 2006 dan bermain dalam dua Piala Dunia, yaitu tahun 2006 di Jerman dan 2010 di Afrika Selatan.

Dalam dua turnamen akbar itu, Messi selalu gagal memperlihatkan daya magisnya. Jangankan untuk membawa Argentina juara, Tim Tango bahkan tak pernah mencapai fase semifinal.

Lebih ironis lagi, Messi juga menjadi bintang yang mandul. Di Piala Dunia 2006, dari lima laga Argentina, ia hanya mencetak satu gol saat Argentina membantai tim lemah Serbia Montenegro 6-0 di babak penyisihan.

Memang minimnya kontribusi Messi saat itu bisa dimaklumi karena masih berstatus pemain cadangan. Umurnya juga baru 19 tahun.

Penampilan paling mengecewakan justru terjadi di Piala Dunia 2010, saat namanya sudah kian menjulang dengan predikat Pemain Terbaik Dunia. Dari lima kali penampilan penuhnya bersama Argentina, La Pulga (Si Kutu)  tak sekali pun mencetak gol.

Tim Tango pun tersingkir secara tragis saat dibantai Jerman 0-4 di perempat final. Setelah melewati masa kelam di Piala Dunia empat tahun lalu, Messi kini memiliki kesempatan untuk berbuat lebih baik buat negaranya.

La Pulga sudah menunjukkannya dengan penampilan ekselen di Piala Dunia 2014. Megabintang yang berulangtahun ke-27 pada Selasa (24/6) itu sudah membawa Argentina lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup. Messi memiliki kontribusi besar di balik langkah mulus Tim Tango.

Ia selalu mencetak gol dalam tiga laga penyisihan, yang sekaligus menjadi penentu kemenangan. Bahkan menciptakan brace (dua gol) kala memukul Nigeria.

Torehan empat golnya juga menempatkan El Messiah dalam daftar pencetak gol terbanyak bersama ujung tombak Timnas Brasil, Neymar, yang juga rekan satu timnya di FC Barcelona.

Berkat aksi gemilangnya di Brasil 2014, Pelatih Nigeria Stephen Keshi sampai menyebut Messi sebagai alien. "Messi merupakan pemain yang luar biasa. Ia berasal dari planet Jupiter."

Banyak pihak termasuk dari mantan pemain Inggris Gary Lineker-- yang membandingkan Messi dengan legenda sepakbola Argentina,  
Diego Armando Maradona.

Dari segi kemampuan memang demikian adanya, namun sebelum Messi mampu membawa Argentina menjuarai Piala Dunia --seperti dilakukan Maradona tahun 1986, Messi tak akan pernah disamakan dengan Si Tangan Tuhan.

Nah, dengan performa yang menawan, inilah saatnya Messi merebut gelar Piala Dunia untuk menyamai prestasi Maradona. Bisa jadi setelah gagal meraih gelar bersama Barcelona tahun ini, serta kehilangan gelar Pemain Terbaik Dunia, Messi bakal mendapat "keadilan" dengan merebut trofi yang paling diimpikan: Piala Dunia! (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved