Semarak Piala Dunia di Bali
Surga Sudah Dekat
Menangis dalam pelukan Pelatih Luiz Felipe Scolari.
TRIBUN-BALI.COM - EMOSI pemain, ofisial, dan ribuan pendukung Brasil meluap di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Minggu (29/6) dinihari. Bahkan tangis pun ikut pecah. Saking emosionalnya, Neymar dan Julio Cesar, tak kuasa menahan air mata.
Brasil meraih kemenangan dramatis atas Cile pada laga 16 besar itu. Diwarnai ketegangan selama 90 menit plus babak tambahan 2x15, laga ini harus diakhiri lewat drama adu penalti.
Tampak ketegangan luar biasa menyelimuti skuat Samba. Bayangan akan kekalahan dalam adu penalti kemudian tersingkir lebih cepat begitu kuat di benak mereka. Kalau itu sampai terjadi, ini tentunya akan menjadi bencana luar biasa. Bukankah sepak bola sudah menjadi "agama" di Brasil?
Dan, adu penalti pun benar-benar menyajikan drama menegangkan. Penentuan pemenang ditentukan oleh penendang terakhir setelah kedua tim saling kejar-kejaran dan membuat skor imbang 2-2.
Neymar yang menjadi eksekutor terakhir Brasil, penuh beban melakukan tugasnya. Berkat mentalnya yang kuat, ia sukses menaklukkan kiper Bravo. Dan ending-nya, eksekusi terakhir Cile yang dilakukan Gonzalo Jala ternyata membentur tiang.
Bak kisah film India, Brasil akhirnya memenangi pertarungan penuh drama tersebut. Ada yang meluapkan kegembiraan dengan berteriak-teriak dan berlarian, tapi juga menangis sesunggukan.
Neymar termasuk yang tak kuasa menahan air matanya. Ia tertunduk dengan kedua tangan menutupi wajahnya. Adegan berikutnya ia menangis dalam pelukan Pelatih Luiz Felipe Scolari. Sungguh mengharukan.
Kiper Julio Cesar juga menangis. Cesar yang tampil heroik, menepis tendangan Mauricio Pinnila dan Alexis Sanchez, terlihat sangat emosianal.
"Saya menangis putus asa empat tahun lalu, tapi sekarang saya meneteskan air mata kebahagiaan," begitu ungkapnya dengan berurai air mata.
Empat tahun lalu, Cesar divonis sebagai biang kekalahan Brasil 1-2 dari Belanda di perempat final. Ia gagal menghalau umpan silang yang membuahkan gol penentu kemenangan bagi Belanda yang dicetak Wesley Sneijder.
Skuat Samba memang pantas berbahagia. Brasil yang berstatus tuan rumah dan favorit juara akhirnya lolos dari maut.
Kemenangan tersebut merupakan wujud keadilan serta keberuntungan bagi Brasil. Bagaimana tidak, mereka bermain menyerang hampir sepanjang laga.
Sedangkan Cile hanya tampil bertahan dengan serangan balik. Bahkan sepanjang babak extra time, Cile memakai strategi parkir bus.
Mereka hanya menyisakan seorang Alexis Sanchez di lini depan. Terlihat jelas, Cile hanya mengincar seri kemudian mengadu nasib dalam adu penalti.
Fred pun menyebut kemenangan tersebut tak lepas dari campur tangan Tuhan. "Jika Tuhan ada di pihak kita, siapalah yang sanggup mengalahkan? Tidak ada! Begitu tulis bomber Brasil itu di akun twitternya.
Setelah melewati ujian yang berat, Tim Samba pun berharap bisa terus melangkah hingga ke laga puncak. "Surga sudah dekat," kata Scolari. (*)