Semarak Piala Dunia di Bali
Fenomena Kapten Tsubasa
James dianggap sebagai satu di antara pemain muda terbaik di dunia

TRIBUN-BALI.COM - KETIKA Pantai Gading bertemu Kolombia di penyisihan Grup C, striker Didier Drogba merasa amat bahagia.
Bomber Pantai Gading itu melihat peluang besar timnya meraih kemenangan setelah Kolombia kehilangan striker andalannya Radamel Falcao karena cedera.
Namun Drogba ternyata lupa bila Kolombia memiliki seorang "mutiara terpendam". Bintang muda dengan kemampuan luar biasa. Dialah James David Rodriquez Rubio.
Sang playmaker memakai seragam bernomor keramat 10 dengan nama punggung James.
Penampilan James di Piala Dunia 2014 telah mengundang decak kagum pecinta sepak bola. Tak hanya piawai mengatur permainan yang menjadi tugas utamanya, tapi juga jago menjebol gawang lawan.
Pemain berusia 22 tahun tersebut sementara menempati peringkat pertama daftar pencetak gol dengan lima gol serta menjadi pemain terbaik di fase grup versi FIFA. Siapa sangka ia bisa mengungguli pemain-pemain tenar seperti Lionel Messi, Neymar, dan juga Thomas Mueller.
Lahir di Cucuta pada 12 Juli 1991, James dianggap sebagai satu di antara pemain muda terbaik di dunia. Dribbling-nya, kecepatan, kontrol bola, dan tembakan kuat telah dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo.
Bakat James digambarkan sebagai 'fenomenal'. Banyak orang menganggap dia menjadi penerus dari ikon legenda Kolombia Carlos Valderrama sehingga ia disebut sebagai 'El Nuevo Pibe' (penerus dari Valderama yang dijuluki 'El Pibe').
Valderama bahkan yakin James bisa melebihi kesuksesan dirinya. "Telah sekian lama mereka mencari penerus Carlos Valderrama. Akhirnya, mereka menemukan satu orang," ujar sang legenda, yang meyakini James jadi bintang besar.
Namun lucunya, saat kecil James sama sekali tidak bermimpi meniru Valderrama. "Saya ingin menjadi seperti Kapten Tsubasa." Begitu katanya. Kapten Tsubasa adalah tokoh utama dalam serial kartun sepak bola 'Super Champions'.
Untuk sementara Sang Kapten Tsubasa sudah menunjukkan aksi-aksi ciamiknya di Brasil 2014. Satu di antaranya sebuah gol indah ke gawang Uruguay, saat ia dua kali membobol gawang Fernando Muslera di babak 16 besar.
James yang ditinggal pergi ayahnya saat baru berusia tiga tahun-- tercatat tiga kali terpilih sebagai man of the match (pemain terbaik di setiap laga). Termasuk saat membungkam Pantai Gading, ketika ikut menyumbang satu gol untuk kemenangan Kolombia 2-1.
Pemain asal klub Monaco (Prancis) ini telah menahbiskan diri menjadi pemain muda yang paling bersinar di Piala Dunia 2014. Dan fenomena Si Kapten Tsubasa sudah membuat tim sekelas Brasil menjadi ketakutan.
Ya, sosok James akan menjadi ancaman terbesar bagi Brasil saat bertemu Kolombia di babak perempat final, Sabtu (5/7) dini hari nanti. Bukan tak mungkin Kapten Tsubasa akan menyingkirkan tuan rumah dengan tendangan mautnya. (*)