Brasil tak Lagi Ditakuti

Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah penggila bola Bali menilai perhelatan bola dunia di Brasil menampilkan drama baru.

Pasalnya, Brasil yang ditakuti sebagai pemilik sepakbola terbaik dan pemain berkualitas bukan lagi ancaman bagi negara lain.

Tim Samba yang ditakuti sejak dulu tak lagi menjadi favorit juara. Negara Eropa seperti Belanda menjadi jagoan setiap warga dunia pada Piala Dunia Brasil.

"Brasil bukan lagi tim terbaik yang ditakuti. Penampilannya di babak penyisihan dan 16 besar menunjukkan Neymar dkk kesulitan melawan negara lain yang justru bukan favorit. Saat ini semua mata tertuju kepada Belanda," kata Kepala Tata Usaha KONI Bali, Isudin Don kepada Tribun Bali, Rabu (2/7/2014) di Sekretariat KONI Bali.

Menurut pelatih anggar Bali ini, Belanda memiliki motivasi meraih juara di negeri Samba.

Membawa beban predikat sebagai finalis Piala Dunia tanpa merengkuh juara dunia, Belanda ingin membuktikan ke dunia sejarah menjadi juara dunia di negeri Samba.

"Sejak saya masih wartawan pemula hingga saat ini, Belanda selalu mengukir prestasi gemilang hingga babak semifinal dan final. Untuk kali ini bakal juara," katanya.

Dia mengatakan, awalnya seluruh gibol dunia pesimis dengan strategi pelatih Belanda Louis van Gaal yang mengubah pola permainan.

"Saya awalnya pesimis dengan Belanda. Kelihatan angin-anginan dalam beberapa laga. Pelatih sering mengubah strategi. Namun pernyataan Van Gaal bahwa dalam sepakbola bukan keindahan bermain bola yang direbut tapi kemenangan yang harus dikejar," katanya.

Menurutnya, strategi pelatih van Gaal dikritik semua gibol dan pelaku bola di Belanda. Namun hasil hingga saat ini menguat Belanda ditakuti negara lain.

"Bertemu Kosta Rika Minggu (6/7/2014), Belanda akan tampil seperti melawan Meksiko. Motivasi menang dan menjadi juara Piala Dunia Brasil sudah tertanam dalam diri skuat Belanda," katanya.

Dia mengutarakan, empat negara favorit yang bakal berkompetisi di semifinal yakni Brasil, Jerman, Argentina, dan Belanda.

"Fenomena baru pada babak baru perempat final. Delapan negara yang lolos terbagi merata. Empat negara Amerika Latin dan empat lain dari Benua Eropa. Brasil, Argentina, Kolombia, Kosta Rika wakil Amerika Latin, dan wakil Eropa Belanda, Belgia, Jerman, dan Prancis," katanya. (*)