Semarak Piala Dunia di Bali
Tegang Selama Main, Kecewa Tapi Puas
Hadiah Nobar Obati Kesedihan karena Argentina Kalah
Penulis: Marianus Seran | Editor: Rizki Laelani

Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gol Mario Goetze pada menit tambahan kedua final Piala Dunia Brasil, menyingkirkan Tim Tango.
Kemenangan Timnas Jerman disambut antusian penggila bola (gibol) di New Doble D Cafe and Sport Bali Kuta Resort (BKR) Jalan Majapahit Kuta, Senin (14/7) pagi.
Namun di balik sukacita itu, terlihat juga suporter fanatik Argentina yang murung. Duduk di kursi depan layar berukuran 4x4 meter, sejumlah remaja ini kecewa dengan gol Goetze.
Saat laga usia mereka berdiri dan mengisahkan drama yang tersaji dalam pertandingan itu. Momen yang diraih Jerman membuat seluruh suporter fanatik Argentina sedih.
Walapun kecewa mereka mengaku sangat puas dengan penampilan Tim Tango. "Kami kecewa, tapi puas dengan laga final ini," kata suporter Argentina, Dimas (19) kepada Tribun Bali, saat nobar di BKR, Senin (14/7/2014) pagi.
Pertandingan final itu menunjukkan perjuangan keras Argentina untuk meraih titel juara. Peluang kedua kesebelasan sama banyak.
Seandainya peluang Argentina menjadi gol, maka laga itu dipastikan hanya berakhir di waktu normal.
Jerman mampu membalikkan sejarah dan mitos yang selama ini membelenggu negara-negara Eropa ketika bertanding ke Benua Amerika.
Miroslav Klose dkk mampu membuat sejarah setelah 24 tahun tak pernah meraih juara dunia sejak tahun 1990.
"Kami baru berusia remaja dan mulai mendukung Argentina sejak Piala Dunia Afrika Selatan tahun 2010. Karena Messi sang Mesiah di kesebelasan timnas itu," katanya.
Dimas yang mengenakan jersey Argentina berwarna biru kombinasi garis hitam, mengaku sering menikmati nobar Piala Dunia Brasil di kafe BKR.
"Banyak hadiah menarik yang didapat gibol Jerman dan Argentina. Hadiah itu sedikit bisa mengobati kekecewaan karena Argentina kalah," ujarnya.
Pendukung Argentina Bali lainnya, Andy (18) yang mengenakan jersey home Argentina, mengaku sangat kecewa dengan kekalahan tipis di final.
Namun rasa kecewa itu hanya sebentar, karena Argentina tampil luar biasa.
"Permainan Argentina sangat bagus. Mereka kurang beruntungan saja, karena peluang Higuain dan Messi seharusnya menjadi gol," katanya. "Argentina tetap di hati walapun gagal meraih tropi juara," tambahnya. (*)