Griya Style
Pertahankan Bangunan Lumbung Padi
Kediaman pengusaha muda, Bagus Galih Hastosa (23)
Penulis: Ni Ketut Sudiani | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lumbung padi yang dulu biasanya ditemukan di rumah masyarakat Bali di pedesaan, yang identik sebagai petani, ternyata tetap dipertahankan oleh ayah Galih.
Sebuah lumbung padi berbahan kayu tampak berdiri di bagian barat daya halaman dalam rumah.
Pintu lumbung padi diberi ukiran khas Bali, lengkap dengan gambar burung meraknya. Tribun Bali sempat naik ke atas menggunakan tangga besi.
Bangunannya tampak kokoh dan kuat. Di dalamnya memang tidak berisi padi, tapi sengaja dikosongkan.
"Lumbung padi ini dibuat karena memang mencirikan khas bangunan Bali. Sebenarnya di dalamnya bisa untuk menyimpan peralatan persembahyangan," ujar Galih.
Balai kecil di bawah lumbung padi, biasanya digunakan untuk tempat beristirahat. "Kadang ayah suka dipijat di sini," jelasnya.
Bangunan lumbung padi terletak sejajar dengan dapur dan ruang makan. Sebagai penghubung ruang makan dan dapur, dibuat pintu geser kecil menyerupai bar, sehingga memberi kesan usai memasak, makanan yang siap disajikan bisa diantar melalui tempat itu.
"Konsepnya memang seperti bar, tapi biasanya makanan tidak diantar dari sana. Bisa untuk hiasan saja," ucap Galih. (*)